Sukses

Jika Black Box AirAsia Ditemukan, Akan Serahkan ke KNKT

Sebab, menurut Basarnas hanya pihak KNKT yang memiliki kemampuan untuk mengetahui isi black box AirAsia QZ8501.

Liputan6.com, Jakarta - Hingga memasuki hari ke-8, black box atau kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata -- perbatasan Laut Jawa dan perairan Kalimantan -- belum ditemukan tim pencari gabungan dari Indonesia, Malaysia, Singapura, ‎Jepang, Amerika Serikat, dan Rusia.

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan, jika black box sudah ditemukan, tim SAR gabungan akan segera melaporkannya ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Tugas para pencari sesudah menemukan black box adalah melaporkan kepada kita (Basarnas). Kemudian kita akan menginformasikan kepada tim KNKT bagaimana untuk memperlakukan si black box," kata Bambang di Kantor Basarnas Pusat, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (4/1/2015).

Sebab, imbuh Bambang, hanya pihak KNKT yang memiliki kemampuan untuk mengetahui isi black box.

"Yang punya pengetahuan terhadap black box adalah orang-orang tertentu yang ada di tim investigasi (KNKT)," jelas Bambang.

Black box adalah kunci utama yang bisa memberikan informasi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia tujuan Surabaya-Singapura tersebut. Namun hari ini, pencarian black box akan ditunda sementara karena buruknya cuaca di sekitar wilayah pencarian.

Ada 3 pemburu black box atau kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 yang dikerahkan ke perairan Karimata. Pertama, sistem sonar bawah laut yang dibawa tim Rusia. Kedua, robot pendeteksi benda logam dalam air yang dipergunakan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Ketiga, BBPT mengirim alat pinger locator untuk mendeteksi sinyal kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501. (Ans/Yus)

Video Terkini