Sukses

Basarnas Berharap Black Box AirAsia Ditemukan Besok

Hari ke-9 pencarian AirAsia QZ8510, Basarnas tetap fokus menemukan badan pesawat dan black box.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan, hari ke-9 operasi evakuasi dan pencarian pesawat AirAsia QZ8510 tetap fokus untuk menemukan badan pesawat dan black box atau kotak hitam.

"Besok prioritas adalah penyelaman di daerah penemuan objek yang diduga bagian bodi pesawat. Di luar itu ada 5 kapal yang akan fokus mencari black box. Dua hal ini akan bersamaan kita lakukan besok," ujar Bambang Soelistyo di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (4/1/2015).

Bambang Soelistyo menilai berdasarkan pengalamannya selama ini, pencarian kotak hitam tidak akan mudah dilakukan bila badan pesawat telah ditemukan. Namun demikian, hingga hari kedelapan, badan pesawat belum ditemukan dan baru hanya serpihan-serpihan pesawat.

"Biasanya berdasarkan pengalaman, maka bagian besar dalam satu area kurang lebih black box itu berada di sekitar itu. Mudah-mudahan besok kita temukan (black box)," ucap dia.

Selain fokus pada pencarian badan pesawat dan kotak hitam, Bambang Soelistyo mengatakan, pihaknya juga tetap fokus mencari penumpang pesawat. Ia pun menduga, selain jenazah korban yang ditemukan mengambang di lautan, sebagian jenazah banyak yang tertahan di dalam badan pesawat.

"Saya punya harapan, masih ada di dalam badan pesawat yang besar dan ada di dalam laut. Korban tetap kita upayakan untuk menemukan sebanyak-banyaknya," ujar dia.

Ia juga meyakini, selain 34 jasad penumpang, masih ada korban yang akan ditemukan dalam posisi di permukaan air. Saat dalam kondisi tersebut, jenazah dalam waktu tertentu akan kembali tenggelam. Bila jenazah korban sudah tenggelam, maka diprediksi juga sulit untuk dikenali.

"Kedua korban tidak sesuai dengan (kondisi) semula," ungkap dia.

Lantaran itulah, Bambang Soelistyo mengaku pihaknya akan bergerak melakukan pencarian sebelum jenazah korban AirAsia QZ8501 kembali tenggelam ke dalam laut. "Makanya, kita lakukan secepat-cepatnya, kita bermain dengan waktu," tandas Bambang Soelistyo. (Ans)

Video Terkini