Liputan6.com, Surabaya - Memasuk hari ke 10, proses identivikasi yang berlangsung di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya masih terus berlanjut. Ada sekitar lebih dari 200 personel Tim Disaster Victim Identification (DVI) gabungan, baik yang berasal dari Polda Jatim, Mabes Polri, maupun dari 27 instansi lain, juga bantuan Tim DVI dari luar negeri.
Dari sekitar 229 orang personel Tim DVI yang bekerja untuk mengidentifikasi jenazah pesawat AirAsia QZ8501, Tim DVI juga berasal dari Singapura, Malaysia, Australia, Korea, dan Arab Saudi.
Hingga kini sudah ada 37 jenazah yang berhasil ditemukan. Dengan rincian 13 jenazah sudah teridentifikasi dan sudah diserahkan kembali kepada keluarga, sedangkan 24 jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi.
Dari 24 jenazah, 21 di antaranya sudah selesai diperiksa post-mortem atau visum dan rencananya hari ini akan dilakukan rapat rekonsiliasi.
Dalam pernyataannya di depan ruang Crisis Center Mapolda Jatim, Selasa (6/1/2015), Direktur Eksekutif dari DVI Mabes Polri, Kombes Pol Anton Castilani sempat menyampaikan komposisi dari Tim DVI yang bekerja. Ia pun menambahkan bantuan ini merupakan empati dari rekan-rekan DVI atas musibah yang menimpa Indonesia.
"Ini bagian dari empati rekan-rekan kita di luar negeri yang dulu pernah sama-sama latihan bareng dengan kita untuk bisa untuk meringankan permasalah yang tengah kita hadapi saat ini," ucap Kombes Pol Anton Castilani, seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (6/1/2015).
Direktur Eksekutif dari DVI Mabes Polri ini juga menambahkan untuk spesialiasi yang dimiliki oleh setiap negara-negara mulai dari kedokteran forensik, DNA, Sidik jari termasuk untuk penanganan keluarga. (Mar/Mut)
Advertisement