Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak 3 jenazah penumpang AirAsia QZ8501 yang telah diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, Jawa Timur diserahkan kepada pihak AirAsia dan keluarga.
Ketiganya adalah seorang mahasiswa asal Surabaya dan 2 lelaki setengah baya. Dari pantauan Liputan6.com, Selasa (6/1/2015) di lapangan, penyerahan ketiga jenazah dilakukan tertutup. Sebab, pihak keluarga tidak berkenan atas pemberitaan tersebut.
Jenazah pertama dengan label B 026, seorang mahasiswa asal Surabaya, yang diserahkan atas nama Jou Brian Youfito, jenis kelamin laki-laki, yang berusia 19 tahun warga Surabaya.
Jenazah kedua, dengan label B 031. Atas nama Hindarto Halim, jenis kelamin laki-laki, berusia 61 tahun warga Surabaya. Jenazah ketiga adalah warga Probolinggo, Jawa Timur bernama Indra Yulianto, jenis kelamin laki-laki, berusia 51 tahun.
Dengan penyerahan 3 jenazah ini, total sudah ada 16 jenazah yang telah diserahkan kepada pihak keluarga korban. Tim DVI masih menyisakan 21 jenazah lagi yang masih dalam proses identifikasi tim DVI.
Tim DVI untuk korban penumpang AirAsia QZ8501 mendapat bantuan dari tim DVI 5 negara lain yaitu Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Malaysia, Australia, dan Singapura.
Tim ahli yang dikerahkan untuk mengidentifikasi jenazah mencapai 229 orang, yang terdiri dari 27 instansi dan dari negara lain.
Advertisement
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura, pukul 08.30 waktu setempat. Pesawat itu terdiri dari 155 orang penumpang dan 7 kru. (Mvi/Mut)