Sukses

Status Gunung Slamet Turun dari Siaga Jadi Waspada

Penurunan status Gunung Slamet ini harus tetap diikuti dengan kehati-hatian atau waspada

Liputan6.com, Purwokerto - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan aktivitas vulkanik Gunung Slamet dari Siaga (level III) menjadi Waspada (level II). Penurunan status ini diberlakukan sejak Senin 5 Januari 2015 pukul 16.00 WIB. Meski demikian, jalur pendakian gunung tertinggi di Jawa Tengah ini masih ditutup.

Kabar penurunan status ini disampaikan oleh Kepala Pos Pengamat Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang Sudrajat didampingi Sukedi, petugas pos pengamat. Penurunan status didasarkan indikator yang digunakan sebagai parameter atau tolok ukur.

"Aktivitas Gunung Slamet turun dari Siaga ke Waspada. Terpantau kegempaan terus menurun. Juga dengan suhu air panas. Kemudian dari hasil pengamatan pada aktivitas puncak gunung terlihat hembusan asap sudah berubah putih," kata Sukedi.

Ia mengimbau, agar penurunan status ini tetap diikuti dengan kehati-hatian atau waspada. "Radius bahaya atau dilarang ada aktivitas sejauh 2 kilometer dari puncak gunung," ujar dia.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Prasetyo Budi Widodo membenarkan kabar penurunan status ini. Sejak Gunung Slamet berstatus Siaga pada 12 Agustus 2014 hingga saat ini, pihaknya dibantu sejumlah unsur relawan intensif memantu aktivitas vulkanik.

"Penurunan status tetap diikuti dengan kewaspadaan petugas. Untuk saat ini belum dilakukan penarikan relawan dari posko, akan dilakukan evaluasi terlebih dahulu," kata dia.

Aktivitas vulkanik Gunung Slamet pada 2014 lalu mengalami peningkatan hingga status Siaga. Sempat beberapa kali terjadi hujan abu tipis, lelehan lava pijar, dentuman keras, dan gempa vulkanik. (Mvi/Sss)