Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat untuk Indonesia di Jakarta, beberapa hari silam mengeluarkan peringatan keamanan bagi warganya yang tinggal atau tengah berada di Surabaya, Jawa Timur. Mereka menilai adanya potensi ancaman terkait hotel-hotel dan bank-bank di Surabaya yang dianggap punya hubungan dengan AS.
Menanggapi hal itu, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan peringatan yang diberikan oleh AS terhadap warga negaranya yang berada di Surabaya bukan termasuk dalam kategori travel warning.
"Itu kategorinya travel advice, belum jadi travel warning. Travel advice itu diberikan secara rutin kepada warga negara AS di luar negeri, itu pertimbangan intelijen dari kedutaan besar tanpa harus menjadi keputusan dari Washington DC," kata Ronny di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (7/1/2015).
Ronny menilai kekhawatiran Kedubes AS terhadap warga negaranya yang saat ini tengah berada di Surabaya cukup wajar. Sebab, penting bagi setiap pemerintah memastikan warganya aman menetap di suatu kota atau negara tertentu.
"Kalau tidak disampaikan (perihal keamanan), maka intelijen mereka (AS) bisa dianggap salah. Latar belakangnya, saya kira mereka yang lebih tahu," tambah Ronny.
Terkait keamanan di Surabaya, Ronnie menegaskan tidak ada ancaman yang membahayakan meski ada travel advice dari Kedubes AS.
"Kajian intelijen keamanan Polri, tidak ada hal yang menonjol. Tapi Polri tidak anggap remeh. Polri tetap tingkatkan kewaspadaan sejak travel advice (peringatan keamanan) itu diumumkan," tandas Irjen Pol Ronny F Sompie. (Ans/Mut)
Polri: Peringatan Kedubes AS Travel Advice, Belum Travel Warning
Polri menilai kekhawatiran Kedubes AS terhadap warga negaranya yang saat ini berada di Surabaya cukup wajar.
Advertisement