Liputan6.com, Jakarta - Basarnas masih terus mencari korban dan pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang di perairan Selat Karimata. Di tengah pencarian, beredar percakapan suara dari pesawat tersebut dengan petugas air traffic control (ATC) Bandara Juanda, Surabaya.
Dalam rekaman audio berdurasi sekitar 20 menit tersebut, pada menit ke-10 terdengar suara dari AirAsia QZ8501 (dengan callsign Wagon Air 8501) yang memberitahukan posisinya di-parking stand A9, dengan registrasi PK-AXC (Alpha X-ray Charlie), jumlah penumpang, dan tujuan Singapura.
Percakapan tersebut kurang lebih sebagai berikut:
QZ8501: "Tower, Wagon Air eight five zero one good morning..."
ATC: "Wagon Air 8501 good mornig Juanda Tower, go ahead..."
QZ8501: "Eight Five Zero One (registrasi) Alpha X-ray Charlie parking stand Alpha Niner (A9) destination Singapore POB (passenger on board) one six one, request push and start, wagon air eight five zero one..."
ATC: "Wagon Air eight five zero one parking stand number Alpha niner Pushback and start approved heading west runway one zero, exit sierra two..."
Pada menit 04.26, QZ8501 meminta izin ke ATC untuk menuju ke landas pacu. ATC kemudian mengarahkan QZ8501 menuju runway 10 yang sedang digunakan saat itu. Pada menit 07.07, ATC kemudian memberikan izin keberangkatan kepada QZ8501 melalui airways M635 dengan ketinggian jelajah awal 24.000 kaki.
ATC pun menjawab, "Wagon Air eight five zero one clear to Singapore, mike six three five level two four zero initial, RAMPY one alpha departure squawk number seven zero zero five."
Meski percakapan tersebut tidak sampai hingga pesawat hilang kontak, Kapolri Jenderal Sutarman mengimbau masyarakat tidak mudah memercayainya. "Sekarang kan era digital, jadi semua orang bisa menyebar itu, tapi kita harap masyarakat tidak terpengaruh mengenai hal ini," tegas Sutarman di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/1/2015).
Sebagai pihak yang berwenang, Kepolisian hingga saat ini masih menyelidiki mengenai kebenaran rekaman percakapan tersebut. ‎Sutarman menambahkan, sebelum ada keputusan langsung dari Kementerian Perhubungan mengenai hasil evakuasi, masyarakat diminta tidak mudah percaya dengan isu yang beredar.
"Saya kira sedang penyelidikan, dan rekaman sebenarnya itu ada di black box AirAsia, saya kira jangan percaya isu itu sebelum ada hasil penyelidikan dari KNKT dan Kemenhub," tegas Sutarman. (Mut)