Sukses

Menguak Identitas Melalui Sisir Rambut Korban AirAsia

Walau menemui kendala saat proses identifikasi korban AirAsia QZ8501, Tim DVI Polda Jatim hari ini berhasil mengenali 8 jenazah.

Liputan6.com, Surabaya - Pada hari ke-11 pencarian, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim sempat kesulitan mengidentifikasi 8 jenazah yang akan diserahkan kepada pihak AirAsia serta keluarga.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com di lapangan, konferensi pers yang rencana dimulai pada pukul 14.00 WIB molor hingga pukul 16.00 WIB tadi.

"Kesulitan kita hari, sampai-sampai kita pakai sampel sisir untuk identifikasi DNA korban," tutur Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Pol Awi Setiyowo di depan ruang Crisis Center Mapolda Jatim, Surabaya, Rabu (7/1/2015).

Walau sempat menemui kendala saat proses identifikasi korban Pesawat AirAsia QZ8501, Tim DVI Polda Jatim hari ini berhasil mengenali 8 jenazah. Hal tersebut berbeda dengan hari-hari sebelumnya yang hanya mengidentifikasi 3 sampai 4 jenazah.

Dengan demikian, sudah 24 jenazah teridentifikasi dari 41 jasad korban AirAsia QZ8501 yang telah ditemukan tim SAR gabungan.

"Kita sampaikan update Tim DVI, hari ini kita berhasil identifikasi korban sebanyak 8 orang," ujar Budiyono, dalam jumpa pers di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, Rabu (7/1/2015).

Berikut data 8 jenazah yang berhasil diidentifikasi tim DVI Polda Jatim:

1. Dari label C 007. Dari pemeriksaan DNA korban, cocok dengan DNA ayahnya. Dari data sekunder properti ditemukan ikat pinggang warna cokelat. Jenazah tersebut diketahui bernama Ratri Sri Andriani, jenis kelamin wanita, berusia 30 tahun, warga Kota Surabaya.

2. Dari label B 010. Berdasarkan DNA korban, cocok dengan DNA ayah kandungnya. Berdasarkan data gigi. Berdasarkan antropologi diketahui jenis kelamin wanita atas nama Ruth Natalia Made Puspita Sari, usia 26 tahun, warga Blitar, Jawa Timur.

3. Dari label B 011. Berdasarkan data primer sampel sisir di rumah korban, identik dengan DNA korban. Dan dari data sekunder diketahui jenis kelamin wanita atas nama Jou Christine Yuanita, usia 60 tahun, warga Kota Surabaya.

4. Dari label B 012. Dari data primer identik dengan sampel sikat gigi korban dengan DNA-nya. Jenazah tersebut atas nama Soetikno Sia, usia 60 tahun, warga kota Surabaya.

5. Dari label B 023. Jenazah diketahui bernama Rudy Soetjicto, usia 54 tahun, warga Malang, Jawa Timur.

6. Dari label B 017. Berdasarkan metode primer. Cocok dengan rekam medis gigi sama dengan data antemortem dan postmortem. Serta dari data properti terdapat kaus warna kuning yang dipakai korban sebelum berangkat naik Pesawat AirAsia QZ8501. Jenazah tersebut atas nama Nico Giovani, usia 17 tahun, warga Kota Surabaya.

7. Dari label B 014. Berdasarkan properti kalung berinisial L yang digunakan korban sebelum berangkat naik Pesawat AirAsia QZ8501. Jenazah tersebut atas nama Indah Juliangsih, usia 40 tahun, warga Kota Surabaya.

8. Dari label B 032. Dari data identifikasi primer gigi cocok dengan DNA korban. Dari data properti seperti kalung dan kaus. Jenazah tersebut diketahui bernama Stevaanie Yulianto, usia 14 tahun, jenis kelamin wanita, warga Probolinggo Jawa Timur.

Dari 8 jenazah tersebut, kesemuanya sudah diserahkan kepada pihak AirAsia serta keluarga secara tertutup. Sementara 39 jenazah (dari 41 jasad penumpang AirAsia QZ8501 yang telah ditemukan) yang berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, tim DVI telah mengidentifikasi total 24 jenasah. Ada 15 jasad yang masih dalam proses identifikasi. (Ans/Sss)