Liputan6.com, Malang - Jenazah Rudy Soetjipto telah berada di bawah naungan atap rumah persemayaman Yayasan Gotong Royong Malang, Jawa Timur. Rudy merupakan satu dari 8 jenazah korban AirAsia QZ8501 yang teridentifikasi sore tadi.
Â
Meski telah siap, keluarga memutuskan tidak terburu–buru melakukan kremasi terhadap jenazah Rudy. Mereka akan menunggu hingga jenazah istri dan anak Rudy yang turut ikut dalam penerbangan itu ditemukan. Keluarga akan mengkremasi jasad Rudy bersama-sama dengan istrinya, Lindawati Anggara dan putrinya Cindy Clarisa.
"Ada informasi dari pihak keluarga kami yang di Surabaya, kemungkinan besok jenazah istri dan anak Rudy sudah bisa diidentifikasi. Rencananya akan dikremasi bareng," kata perwakilan keluarga Rudy, Soejono di Malang, Jawa Timur, Rabu (7/1/2015).
Â
Jenazah Rudy Soetjipto tiba di rumah persemayaman Yayasan Gotong Royong sore tadi sekitar pukul 18.00 WIB. Awalnya, jenazah akan disemayamkan di ruangan G dan H. Namun rencana itu diurungkan karena ruangan tersebut hanya berkapasitas untuk 2 jenazah. Jenazah Rudy akhirnya dipindah ke gedung Anggrek yang berkapasitas untuk 3 jenazah.
Â
"Karena harapan kami nanti kremasi dilakukan berbarengan antara Rudy serta istri dan anaknya," ujar Soejono.
Hari Baik
Â
Soejono mengatakan, rencananya kremasi akan dilakukan pada 14 Januari 2014. Namun jika tidak memungkinkan, kremasi akan dilakukan pada 9 Januari 2014.
"Harapan kami kremasi bisa dilakukan pada 14 Januari karena berdasarkan perhitungan tradisi kami itu hari baik. Tapi tergantung kondisi nantinya, kalau tidak memungkinkan, ya dipercepat pada 9 Januari," tutur Soejono.
Â
Rudy merupakan ayah dari Kevin Alexander yang sudah lebih dulu ditemukan dan telah dikremasi pada Minggu 4 Januari 2014 lalu. Rudy beserta istri dan 2 anaknya berencana liburan ke Singapura. Namun nahas, pesawat AirAsia yang mereka tumpangi jatuh di Laut Jawa, dekat Selat Karimata. (Ndy/Sss)