Liputan6.com, Banten - Hingga Rabu 7 Januari petang di Kecamatan Sukaresmi, Pandeglang banjir masih merendam jalan utama penghubung Kecamatan Sukaresmi dan Munjul. Hanya kendaraan roda empat dengan ukuran ban besar saja yang bisa melintas.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (7/1/2015), sementara di permukiman, banjir masih merendam dengan ketinggian hingga 1,5 meter. Bahkan di areal persawahan ketinggian banjir lebih parah mencapai hingga 2 meter.
Bayangan kerugian dan gagal tanam kini menghantui para petani Desa Perdana. Banjir akibat luapan Sungai Ciliman, Cilemer dan Cisanggoma ini juga merendam fasilitas umum seperti sekolah dan pasar tradisional.
Di Benanain, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, banjir sudah terjadi lebih dari sepekan sejak akhir Desember 2014 lalu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengalami kesulitan berkoordinasi dengan pihak terkait, karena tak ada sinyal telepon.
Tak hanya di Benanain, warga korban banjir di Desa Sikun dan Oan Mane hanya bisa pasrah sambil berharap banjir tidak semakin tinggi. Kedua desa ini sebelumnya berdampingan dengan desa lainya. Namun kini terisolir bila banjir melanda. (Dan/Riz)
Banjir Masih Rendam Pandeglang, Aktivitas Warga Lumpuh
Kerugian dan gagal tanam kini menghantui para petani Desa Perdana, Pandeglang karena banjir 2 meter merendam persawahan.
Advertisement