Liputan6.com, Laut Jawa - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memimpin doa keberangkatan tim penyelam menuju lokasi pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ8501 di Laut Jawa. Pesawat yang mengangkut 155 penumpang dan 7 awak itu hilang kontak dan jatuh sejak Minggu 28 Desember 2014.
"Marilah kita berdoa sebelum pengangkatan ekor AirAsia, demi keselamatan dan kebaikan tim penyelam, keluarga korban, dan negara. Berdoa mulai," ujar Moeldoko di KRI Banda Aceh, perairan Laut Jawa, Kamis (8/1/2015).
Sebelum berdoa, Moeldoko mendengarkan presentasi hasil penemuan dan rencana pengangkatan ekor AirAsia selama kurang lebih 40 menit. Presentasi dilakukan Komandan SAR Laut Laksamana Pertama TNI Abdul Rasyid dan Panglima Koarmabar Laksamana Muda TNI Widodo.
Presentasi tersebut menjelaskan kronologis penemuan dan hambatan dalam misi pencarian AirAsia. Selain itu, juga penjelasan proses pengangkatan pesawat penerbangan Surabaya-Singapura itu.
Dalam kesempatan itu, Moeldoko pun memberikan arahan terkait teknis pengangkatan ekor AirAsia. Termasuk meyakinkan kesiapan dan kemampuan tim penyelam TNI AL yang akan melaksanakan tugas pengangkatan tersebut.
Moeldoko juga memberikan ucapan selamat sekaligus memberikan semangat kepada tim penyelam yang akan melakukan misi tersebut secara simbolis, dengan memberikan cium pipi kanan kiri dan menepuk pundak kepada 3 penyelam yang akan bertugas.
"Selamat ya, kamu pasti bisa," ucap Moeldoko seraya menepuk lengan kanan ketiga penyelam.
Rencana pengangkatan ekor AirAsia pun dimulai. Para penyelam yang berjumlah 17 orang berangkat dari KRI Banda Aceh menggunakan perahu karet ke titik koordinat penemuan ekor AirAsia yang berjarak sekitar 0,5 NM dari KRI Banda Aceh. (Mvi/Mut)
Panglima TNI Moeldoko Pimpin Doa Pengangkatan Ekor AirAsia
17 penyelam berangkat dari KRI Banda Aceh menggunakan perahu karet ke titik koordinat penemuan ekor AirAsia.
Advertisement