Sukses

Black Box Bisa Berkarat Terendam Air Laut

Black box harus ditempatkan khusus dan direndam dengan air tawar agar tak bersinggungan dengan udara.

Liputan6.com, Pangkalan Bun - Bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501 telah ditemukan tim SAR Gabungan pada hari ke-11 pencarian. Harapan untuk bisa menemukan black box atau kotak hitam pesawat nahas itu yang diduga berada di bagian pada ekor AirAsia pun menyeruak.

Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Nurcahyo Utomo mengatakan, seandainya black box itu ditemukan‎ maka perlu penanganan khusus. Sebab, kata dia, garam air laut dapat membuat black box karatan.

"Black box kena air garam bisa karatan," ucap Nurcahyo ‎di Posko Utama Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis (8/1/2015).

Karena itu, sambung Nurcahyo, butuh penanganan khusus jika nantinya kotak hitam ditemukan. Dia mengatakan, black box harus ditempatkan khusus dan direndam dengan air tawar agar tak bersinggungan dengan udara.

Penanganan seperti itu juga berlaku saat pengiriman kotak hitam ke Jakarta untuk diteliti rekaman suara di dalamnya.

Meski disebut kotak hitam, black box sendiri biasanya berwarna oranye. Terdiri dari 2 alat perekam. Yakni, Flight Data Recorder (FDR) dan Voice Cockpit Recorder (VCR). Black box didesain untuk tahan terhadap guncangan, antiapi, dan tidak mudah rusak meski terkena ledakan.

"Berita yang beredar black box tahan bakar sampai suhu 1.000 derajat. Tahan banting," kata dia.

Menurut Nurcahyo, umumnya black box terdapat pada ekor pesawat. Terutama di sebelah kanan ekor pesawat. "Sebelah kanan posisi," ucap dia.

KNKT, kata Nurcahyo, sejak 2009 sudah memiliki laboratorium untuk meneliti black box. Para ahli investigasi untuk membaca rekaman black box juga sudah mumpuni.

"Kasus Sukhoi Superjet 100 (kecelakaan di Gunung Salak), black box terbakar, tapi kita masih bisa baca. Lion Air tercebur di Bali, (black box-nya) kita masih bisa baca," ujar Nurcahyo.

Tim SAR menemukan bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501 di zona tambahan 2 kawasan Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Pada Rabu kemarin sekitar pukul 05.00 WIB, kapal Geosurvei melaporkan ke Basarnas terkait temuan objek di dasar laut.

Setelah itu, Robotic Otomatic Vehicle (ROV) diminta untuk terjun dan melihat dari dekat objek ke-12 yang telah ditemukan itu. Setelah dipotret, ada tanda khusus yang menunjukkan objek itu adalah bagian ekor pesawat AirAsia. (Ndy/Mut)