Sukses

Bocah SD Hanyut, Sungai Cisadane Disusuri Tim Pencari

Mulyadi menuturkan, anaknya meminta izin untuk main game. Namun, ternyata putranya itu diajak berenang.

Liputan6.com, Bogor - Andriano (10), bocah sekolah dasar (SD) hilang terbawa arus saat berenang di Sungai Cisadane Rabu 7 Desember sore. Warga Kampung Pilar Gang Bengkong Kelurahan Bubulak Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor tersebut hingga pagi tadi belum ditemukan.

Menurut Wakapolsek Bogor Barat AKP Gatot Susanto, saat kejadian, bocah tengah berenang di aliran Sungai Cisadane, tepatnya di samping Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Bogor Kelurahan Bubulak Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor.

"Menurut keterangan sementara saksi, korban saat itu sedang berenang bersama 3 temannya. Kemudian hilang, diduga korban terbawa arus sungai yang cukup deras," kata Gatot saat dihubungi, Kamis (8/1/2015).

Mengetahui Andriano hanyut, salah satu teman korban membawa baju milik korban dan diberikan kepada teman lainnya yang merupakan tetangga. Lantas, teman inilah yang menyerahkan baju ke orangtua korban.

"Jadi yang ngasih tahu ke orang tua korban bukan 2 teman yang ikut berenang, namun teman lainnya yang bertemu di lokasi. Yang menunjukkan tempat berenang juga dia," ungkap dia.

Tim dari Tagana Kota Bogor, SAR dan Satpol PP Kota Bogor langsung menuju lokasi kejadian dan melakukan pencarian. Namun, pencarian tak berlangsung lama karena kondisi pencahayaan yang minim dan arus yang cukup deras.

Tak Bisa Berenang

Ayah korban, Mulyadi mengatakan, anaknya tidak bisa berenang. "Anak saya itu masih 10 tahun jadi nggak bisa berenang. Makanya saya heran kenapa dia (korban) mau berenang di sungai," kata dia.

Mulyadi menuturkan, anaknya meminta izin untuk main game. Namun, ternyata putranya itu diajak berenang di Sungai Cisadane. Dia tak mengenal 3 anak SMP yang mengajak anaknya berenang itu. Hingga saat ini 3 anak SMP tersebut belum diketahui keberadaannya.

Koordinator Tim Pencari Agustiansyah mengatakan, pencarian Andriano dimulai sejak pagi tadi pukul 07.00 WIB. Penyisiran dilakukan 2 cara yaitu penyisiran air dan penyisiran darat.

"Kami menurunkan tim dengan menggunakan perahu karet untuk melakukan menyisir aliran sungai hingga ke Rancabunggur. Kami juga melakukan pemasangan jaring di daerah Semplak," ujar Agus. (Mvi/Mut)