Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan, bantuan tenaga dan armada asing dalam proses pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan laut Jawa akan akan dikurangi mulai besok. Armada bantuan pertama yang akan ditarik mundur yaitu 2 kapal bantuan dari Jepang, yaitu Kapal Onami dan Takanami‎ yang selama sepekan terakhir ini turut membantu melakukan pencarian.
"Mulai tanggal 9 Januari besok, 2 kapal Jepang yang merupakan kekuatan tambahan kita akan meninggalkan mission area," ujar Soelistyo di Kantor Basarnas, di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (8/1/2015).
‎Soelistyo mengatakan, pemulangan 2 kapal milik Jepang dilakukan agar kekuatan untuk mencari korban dan evakuasi kotak hitam tidak berlebihan."Supaya kekuatan yang ada tidak berlebih, tapi efektif. Fokus Basarnas masih sama, korban evakuasi black box," ucap dia.
Dia menuturkan, tidak hanya kapal Jepang, secara berangsur-angsur, bantuan dari negara asing akan terus dikurangi hingga kotak hitam dan evaluasi korban selesai dilakukan. "Tentu dari hasil koordinasi kami, itu dilakukan agar kekuatan tidak terlalu banyak, tetap hasil yang didapat maksimal," ucap Bambang.
‎Bambang menjelaskan, 2 kapal Jepang yang dikirim tersebut merupakan kapal berjenis destroyer. Kedua kapal tersebut sudah berapa kali diterjunkan untuk membantu bencana. Di antaranya adalah bencana tsunami Jepang serta gempa bumi Fukushima.
Selain mengirim kapal tersebut, Pemerintah Jepang juga akan mengirimkan tim koordinasi. Kelompok ini terdiri dari pejabat Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan dan Japan Internasional Cooperation Agency (JICA).
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu lepas landas dari Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura, pukul 08.30 waktu setempat. Pesawat itu terdiri dari 155 orang penumpang dan 7 kru. (Mvi/Mut)