Liputan6.com, Jakarta - Dalam acara pernyataan pers tahunan Kementerian Luar Negeri, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan prioritas politik luar negeri Indonesia. Retno menyatakan, ada 3 hal yang menjadi prioritas utama diplomasi luar negeri Indonesia pada 2015.
Hal pertama, sebut Retno, adalah menjaga kedaulatan Indonesia. Ditekankannya, diplomasi Indonesia akan dilakukan untuk melindungi kedaulatan negara Indonesia.
"Pergaulan internasional harus didasari pada prinsip penghormatan terhadap integritas wilayah masing-masing negara," sebut Retno di Ruang Nusantara, Kompleks Kemlu, Jakarta, Kamis (8/1/2015).
Retno meneruskan, prioritas luar negeri selanjutnya adalah meningkatkan perlindungan terhadap warga negara dan badan hukum Indonesia. Prioritas ini termasuk di dalamnya penguatan perlindungan terhadap buruh migran.
Termasuk juga mendorong terbentuknya instrumen hukum ASEAN tentang perlindungan buruh migran yang non-diskriminatif. Hukum ini dipercaya sejalan dengan visi ASEAN untuk membentuk masyrakat Asia Tenggara yang peduli.
"Diplomasi dan politik luar negeri Indonesia harus dapat memberikan perlindungan dan rasa aman bagi WNI dan BHI di luar negeri," kata dia.
Sementara prioriatas yang terakhir adalah meningkatkan diplomasi ekonomi. Dalam hal ini, pada tingkat bilateral kerja sama maritim akan dikembangkan dalam kemitraan strategis dan komprehensif dengan negara sahabat.
"Untuk memfasilitasi tindak lanjut kegiatan ekonomi di luar negeri, Kemlu akan membentuk task force diplomasi ekonomi yang dipimpin Wamenlu. Unit ini akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait guna memastikan bahwa peluang bisnis, kerja sama pembangunan dan kesepakatan ekonomi dengan negara lain dapat segera ditindaklanjuti," tandas dia. (Ado/Mut)
Ini 3 Prioritas Politik Luar Negeri Indonesia
Pertama, adalah menjaga kedaulatan Indonesia, di mana diplomasi akan dilakukan untuk melindungi kedaulatan negara Indonesia.
Advertisement