Liputan6.com, Jakarta - 13 Jenazah korban insiden Oryong 501 dilaporkan tiba di Tanah Air. Belasan jenazah tersebut diterima langsung oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.
Acara serah terima dilakukan di terminal kargo 530 Bandara Soekarno-Hatta. Selain Menlu Retno, acara tersebut juga dihadiri oleh Duta Besar Korsel untuk Indonesia, Choi Tai-Yong dan Kepala BNP2TKI Nusron Wahid.
Ke-13 jenazah yang diserahterimakan pagi ini teridentifikasi sebagai Heriyanto, Tomasila Gaspar, Harjono, Warno, Idris Mukhamad, Kolis Nur, Mujahidin, Roni Atep, Mukthar Mokodompit, Albert Talapessy, Dede Iksani, Syarifudin, Barjo. Mereka berasal dari Maluku, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.
Dalam sambutannya, Menlu Retno menyatakan ia sangat berduka atas tewasnya belasan WNI itu. Meski demikian, dirinya menyampaikan apresiasi khusus bagi pemerintah Rusia dan Korsel.
"Atas nama negara Republik Indonesia, kami menyampaikan ucapan duka cita mendalam," sebut Retno, di Bandara Soekarno Hatta, Jumat (9/1/2015).
Dijelaskannya, apresiasi itu terkakit dengan upaya evakuasi yang telah dilakukan kedua negara dengan semaksimal mungkin.
"Tugas dari pemerintah RI dari hari pertama adalah melakukan komunikasi agar proses evakuasi dan pencarian dapat dilukan dengan segera dan baik. Kami mengucapan terima kasih kepada Rusia dan korsel atas evakuasi yang dilakukan," sebut dia.
Pada kesempatan yang sama, Retno turut mengatakan akan ada pengiriman 3 jenazah korban oryong lagi di hari ini. Dijadwalkan jenazah selanjutnya tiba pada pukul 20.30 WIB.
"Nanti malam ada 3 jenazah lain tiba. Total secara keseluruhan ada 16 jenazah yang tiba hari ini," tutur dia.
Kapal Oryong 501 merupakan kapal penangkap ikan yang berbobot 1.753 ton. Kapal tersebut karam pada 1 Desember lalu di perairan Rusia.
Saat peristiwa itu terjadi, Oryong memuat 60 awak yang terdiri dari 35 WNI, 13 warga Filipina, 11 warga Korea Selatan dan seorang inspektur asal Rusia. (Ger/Tnt)