Sukses

Basarnas Bantah Panglima TNI Temukan Sinyal Black Box AirAsia

Kepala Basarnas Soelistyo mengatakan, jajarannya pasti akan langsung bergerak cepat bila sinyal black box AirAsia tersebut terdeteksi.

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko, pagi tadi mengatakan, tim SAR gabungan mendeteksi sinyal dari benda diduga black box atau kotak hitam AirAsia di kedalaman Laut Jawa. Namun hal itu dibantah Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo.

Soelistyo mengatakan, jajarannya pasti akan langsung bergerak cepat bila sinyal tersebut terdeteksi. "Kalau kita mendengar sinyal itu, pasti pasti sudah jauh-jauh hari," ujar Soelistyo di Kantor Basarnas, kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (9/1/2015).

Jenderal bintang tiga itu mengatakan, satu-satunya alat yang dapat menangkap sinyal kotak hitam yaitu alat khusus Signal Pinger Locater. Menurut dia, alat penangkap sinyal tersebut telah digunakan sebelum ekor pesawat tersebut ditemukan beberapa beberapa hari lalu.

"Sepengetahuan saya manusia tidak bisa mendengar ping atau signal di bawah air, yang bisa menangkap adalah alat signal pinger locater. Itu kita lakukan sejak 2-3 hari lalu," ujar dia.

Soelistyo juga mengatakan, kemampuan alat tersebut dalam mencari kotak hitam juga memiliki keterbatasan. Karena itu, Soelistyo sebelumnya pernah mengungkapkan kalau pihaknya sementara memilih untuk mematikan sinyal tersebut lantaran telah memastikan titik penemuan ekor pesawat.

Menurut dia, bila lokasi ekor pesawat telah ditemukan, cara manual dengan menerjunkan tim penyelam lebih cepat daripada menggunakan pinger detector. "Coverage dari alat itu terbatas, sehingga perlu waktu, syukur-syukur bisa sistem scan sonar, Multi Beam Echo Sonar bisa menemukan lokasinya," ucap dia. ‎

Sebelumnya Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, sinyal tersebut terdeteksi oleh KM Jadayat malam tadi di sekitar Laut Jawa. Namun belum diketahui pasti titik koordinat sinyal tersebut.

"Ada satu kapal, KM Jadayat ada indikator ping atau sinyal, itu juga sedang kami upayakan," ujar Moeldoko saat meninjau pengangkatan ekor AirAsia di KRI Banda Aceh, perairan Laut Jawa.

"Kami sudah mengirim 7 orang ke sana, dari sini (KRI Banda Aceh) berjarak sekitar 300 meter," imbuh dia.

Menurut Moeldoko, jika benar sinyal tersebut terdeteksi, tidak menutup kemungkinan itu sinyal black box. Sebab kapal tersebut memang lebih khusus untuk mendeteksi kotak perekam data penerbangan dan suara di kokpit pesawat itu.

‎"Kalau bunyi ping lebih berat ke sana (black box), karena lebih untuk pencarian black box AirAsia," pungkas Moeldoko.