Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko turut serta dalam proses pencarian jenazah penumpang dan puing pesawat AirAsia QZ8501. Bersama Badan SAR Nasional (Basarnas), Jenderal bintang 4 itu juga memimpin upaya pengangkatan ekor pesawat ‎dari dasar laut sejak Kamis 8 Januari 2015 kemarin.
Meski sudah 2 hari, upaya pengangkatan ekor kapal terbang Airbus A320-200 itu belum berhasil. Namun Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo optimistis dengan adanya komando Moeldoko, ekor pesawat pasti terangkat.
"‎‎Di sana (area pencarian) ada jenderal bintang 4, jenderal bintang 2, jenderal bintang 1 di dekat ekor pesawat itu. Jadi saya sudah tidak khawatir lagi. Pasti ekor itu akan terangkat," ujar Soelistyo di kantor Basarnas, kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jakarta Pusat, Jumat (9/1/2015).
Walau di medan pencarian dikomandoi Panglima TNI, Soelistyo mengatakan garis koordinasi pencarian tetap berada di bawah lembaganya, Basarnas. Terkait kehadiran Moeldoko, ia menilai Jenderal bintang empat itu datang justru untuk menyemangati tim SAR dalam melakukan operasi.
"Panglima itu kapasitasnya sebagai Bapaknya anak-anak yang di BKO-an (bantuan kendali operasi) di sana. Bahwa dalam operasi pertolongan dan kecelakaan pelayaran, itu leading sector-nya Basarnas. Semua sudah paham itu. Kehadiran beliau berikan semangat. Tidak ada kaitannya komando kembali," ucap Soelistyo.
Dalam beberapa kesempatan, selain Soelistyo selaku Kepala Basarnas, Jenderal Moeldoko juga memberikan keterangan pers atas pencarian. Menurut Soelistyo, hal itu tidak masalah. Ia dan Moeldoko tetap berkoordinasi. Walau gimana pun, saya tetap koordinasi dengan panglima," tandas Soelistyo.‎
Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura itu hilang kontak dari Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu lepas landas dari Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura, pukul 08.30 waktu setempat.
Siang tadi, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur berhasil mengidentifikasi 2 jenazah. Keduanya adalah jenazah yang semula diberi label B009 atas nama Martinus Djomi dan B020 atas nama Marwin Sholeh. Dengan begitu, hingga hari ke-13 ini, total telah ada 27 dari 48 jenazah korban AirAsia yang berhasil diidentifikasi. (Riz)
Kabasarnas: Ada Jenderal Bintang 4, Ekor AirAsia Pasti Terangkat
Hingga hari ke-13 ini, total telah ada 27 dari 48 jenazah korban AirAsia yang berhasil diidentifikasi.
Advertisement