Sukses

Ekor AirAsia QZ8501 Akan Dibawa ke Pangkalan Bun

Tinggi gelombang dan arus yang cukup deras cukup menyulitkan penarikan ekor pesawat yang diperkirakan seberat 5 ton.

Liputan6.com, Laut Jawa - Penyelam gabungan TNI AL berhasil mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ8501 ke permukaan air di Laut Jawa. Upaya pengangkatan ke sisi kapal Crest Onyx, milik SKK Migas terus dilakukan.

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, kemungkinan ekor pesawat berpenumpang 155 orang dan 7 awak itu, akan dibawa ke posko SAR di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

"Ada alternatif nanti, rencana ekor nanti mau dikaitkan dari pintu ekor ke Kapal Crest Onyx. Lalu dirapatkan ke samping kanan kapal diikat, baru para penyelam melihat kondisi (black box) bawah ekor," ujar Moeldoko di KRI Banda Aceh, perairan Laut Jawa, Sabtu (10/1/2015).

"Nanti setelah diikat ke kapal, baru dibawa ke Pangkalan Bun," sambung Moeldoko.

Tinggi gelombang dan arus yang cukup deras cukup menyulitkan penarikan ekor pesawat yang diperkirakan seberat 5 ton ke kapal Crest Onyx.

Jarak antara kapal Crest Onyx dengan ekor AirAsia yang masih tampak ujungnya itu, sekitar 20 meter. Ekor pesawat itu terlihat berwarna merah. Penarikan ini dibantu dengan dorongan sejumlah penyelam di bawah permukaan laut.

Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014, pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu lepas landas dari Bandara Juanda, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Pesawat AirAsia tersebut mengangkut 7 kru dan berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Mvi/Ein)

Video Terkini