Liputan6.com, Laut Jawa - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko meninjau langsung kondisi ekor AirAsia QZ8501 yang berhasil diangkat ke kapal Crest Onyx di perairan Laut Jawa dengan menggunakan sekoci dari KRI Banda Aceh. Peninjauan ini sekaligus serah terima kepada pihak Komite Nasional Keselamatan‎ Transportasi (KNKT).
"Dengan ini saya serahkan ekor AirAsia dengan kondisi seperti ini kepada KNKT," ujar Moeldoko di atas kapal Crest Onyx, perairan Laut Jawa, Sabtu (10/1/2015).
"Selanjutnya saya serahkan kepada KNKT, yang lebih kompetensi, stelah itu tugas kita selesai," sambung Moeldoko.
Serah terima ini diterima langsung oleh perwakilan pihak laboratorium KNKT Andreas Sananto di atas kapal Crest Onyx disaksikan para penyelam TNI AL, beberapa petinggi TNI, dan pihak kapal Crest Onyx.
Kondisi ekor AirAsia saat ini sebagian besar sudah hancur. Namun huruf AirAsia sebagian besar masih utuh
Upaya pengangkatan ekor AirAsia dari kedalaman air sekitar 33 meter ke permukaan dilakukan sejak 3 hari lalu oleh penyelam gabungan TNI AL. Pengangkatan yang ditinjau langsung oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan sejumlah petinggi TNI ini, beberapa kali tertunda akibat cuaca buruk.
Lokasi penemuan ekor AirAsia QZ8501 berada di titik koordinat 3 derajat 38' 39'' Lintang Selatan dan 109 derajat 43' 45'' Bujur Timur. Lokasinya berjarak sekitar 127 kilometer dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dan 188 kilometer dari Pulau Belitung.
Serpihan bagian ekor pesawat AirAsia telah diverifikasi oleh dua penyelam dari Tim Intai Amfibi TNI Angkatan Laut yang berada di kedalaman 34 meter. Saat ditemukan, objek sudah terkoyak di beberapa sisi. Namun bentuk ekor masih jelas terlihat karena menghujam ke dasar laut. (Mvi/Ans)