Liputan6.com, Jakarta - Setelah berhasil mengangkat bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501 dari dasar laut di perairan utara Laut Jawa dekat Selat Karimata, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengungkapkan fokus pencarian tetap mencari jenazah korban. Terutama di bagian pesawat yang belum diangkat ke permukaan laut.
"‎Untuk besok (Minggu 11 Januari 2015) kita tetap terus fokus mencari korban dengan dugaan masih adanya saudara kita yang menjadi korban, kemudian masih terjebak di bagian pesawat yang besar," ujar Bambang Soelistyo di Kantor Basarnas, kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (10/1/2015).
Bambang menjelaskan, pencarian korban AirAsia QZ8501 akan dilakukan oleh kapal-kapal yang punya sistem untuk mencari. Selain itu pencarian hari ke-15 akan didukung kapal-kapal yang membawa penyelam.
Dengan cara itu, ia yakin operasi pencarian dan pemindahan jenazah penumpang AirAsia QZ8501 dapat selesai lebih cepat dari waktu yang diperkirakan. Walau bagian ekor yang selama beberapa hari ini menjadi fokus operasi, menurut Bambang yang tetap menjadi prioritas utama adalah mencari korban yang masih berada di dasar laut.
"Harapan saya, kita bisa mempersembahkan cita-cita kita dari awal. Jadi bukan ekor, bukan badan pesawat, kita kembali pada korban, saya kembalikan atmosfer ini supaya kita kembali pada rencana operasi yang sudah kita atur tahapannya," ujar Bambang.
Kurangi Bantuan Negara Asing
Untuk melanjutkan operasi pencarian, Bambang mengungkapkan pihaknya telah mengurangi kekuatan armada kapal maupun personel bantuan dari negara sahabat. Keputusan untuk mengurangi bantuan dari luar negeri karena eskalasi operasi pencarian dan evakuasi telah berkurang bila dibanding hari-hari sebelumnya.
"Bantuan luar yang kemudian sudah kita kurangi karena ritme dari hasil dan evaluasi hasil dan effort yang kita keluarkan sudah mulai menurun. Contoh dari Jepang, sudah mulai kita kembalikan dan tentu kita ucapkan terima kasih kepada negara-negara sahabat yang telah membantu kita. Setelah Jepang, menyusul kemudian akan datang ke home base masing-masing adalah Rusia," tandas Kepala Basarnas.
29 Dari 48 Jenazah Teridentifikasi
Hingga operasi pencarian hari ke-14, tim gabungan SAR telah menemukan 48 jenazah. Sementara itu Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi 2 jenazah korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura pada Minggu 28 Desember 2015. Dengan demikian, sudah 29 penumpang teridentifikasi.
Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan kopilot Kapten Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.
Pesawat AirAsia QZ8501 berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan 1 bayi. Penumpang didominasi warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Ans)
Basarnas: Besok Kita Fokus Cari Korban AirAsia
Menurut Kepala Basarnas, fokus pencarian hari ke-15 bukan ekor dan badan pesawat AirAsia QZ8501, melainkan kembali pada korban.
Advertisement