Sukses

Dijaga Ketat Polisi, Tabligh Akbar JAT Batal Digelar

Polisi mengantisipasi tabligh Akbar itu sebagai gejala untuk mengibarkan bendera ISIS.

Liputan6.com, Semarang - Mengantisipasi kemungkinan adanya kegiatan berbau Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), sejumlah polisi menjaga dan mengawasi Masjid Madijo Mangunkarsa, Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah. Pengawasan dilakukan setelah diketahui Jamaah Anshaarut Tauhid (JAT) akan menggelar tabligh akbar di masjid tersebut, hari ini, Minggu (11/1/2015).

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Djihartono mengatakan, pihaknya tak mengeluarkan larangan terhadap acara tersebut. Namun rencana kegiatan itu akan terus dipantau.

"Hasil diskusi kami dengan beberapa pihak, kepolisian tidak melarang adanya kegiatan keagamaan di Masjid. Namun, tetap memantau kegiatan itu untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kegiatan berbau ISIS," kata Djihartono.

Kapolrestabes juga menyampaikan, polisi mempersilakan penyelenggaraan pengajian dengan catatan tak berkaitan dengan ISIS.

"Kalau ada, kami akan tindak tegas dan membubarkan acara itu," kata Djihartono.

Polrestabes Semarang memantau kegiatan itu setelah munculnya pamflet yang memasang gambar 5 tokoh kontroversial asal Timur Tengah. Di antaranya Osama Bin Laden dan Abu Bakr al Baghdadi. Tertulis dalam pamflet, "Mereka Mujahid Bukan Khowarij, pembelaan terhadap khilafah yang terfitnah".

Polisi mengantisipasi tabligh Akbar itu sebagai gejala untuk mengibarkan bendera ISIS.

Panitia tabligh akbar, Muhammad Arifin, saat dikonfirmasi menegaskan, tidak akan ada pengibaran bendera ISIS pada acara tersebut. Ia juga menyebut polisi tidak perlu khawatir karena tak ada rencana pembaiatan calon anggota ISIS.

Menurut Arifin, pamflet tabligh akbar bergambar Osama bin Laden, Abu Bakr al Baghdadi, dan lainnya, yang kemudian dikaitkan dengan ISIS, bukan dari panitia. Arifin mengatakan, pamflet tersebut adalah pamflet kedua dan bukan dibuat panitia.

"Kalau pamflet pertama memang kami yang membuatnya. Gambarnya biasa saja. Orang-orang bercadar," kata Arifin.

Dijelaskan Arifin, sebenarnya acara tersebut dilaksanakan pada akhir Desember. Namun karena sedang musim liburan, pembicara tabligh akbar tidak mendapatkan tiket menuju Semarang, sehingga acara diundur awal Januari ini.

"Sebenarnya, pengajian semacam itu dilaksanakan rutin. Kebetulan saja tema pengajian kali ini adalah, mujahid bukan khowarij," kata Arifin.

Karena dipantau polisi, acara yang rencananya menghadirkan pembicara Syari'ah Tarbiyah Makaziah Jamah Anshorut Tauhid (JAT) Fauzan Al Mubarok dan Mudir Ma'had Tahfidzul Khoirul Anam dari Subang Jawa Barat, dibatalkan. Bahkan pagar dan gerbang masjid dikunci dengan gembok ukuran besar.

Meski batal, terlihat masih ada pengunjung yang datang ke masjid dan kecewa mendapati gerbang masjid digembok. Mereka rata-rata datang dari luar kota. (Sun/Mut)

Video Terkini