Liputan6.com, Jakarta - Penunjukan Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi diminta jangan dipandang sebelah mata.
Politisi Hanura Sariffudin Sudding menilai jangan memandang apa yang dilakukan Jokowi sebagai perbuatan sewenang-wenang. Menurut dia, apa yang dilakukan Jokowi sudah sesuai dengan undang-undang.
"Jangan amputasi kewenangan Presiden yang kerja sesuai dengan undang-undang yang justru merusak sistem ketatanegaraan kita. Kita sudah klarifikasi dan itu sudah dinyatakan clear, tapi jika masih ada pihak lain yang mengungkitnya, jelas itu character assassination," ujar Sudding saat dihubungi di Jakarta, Minggu (11/1/2015).
Anggota Komisi III DPR itu menyarankan bagi yang masih mengkritik untuk melihat di Bali. Sebab, apa yang dibuat Budi Gunawan saat bertugas sebagai Kapolda Bali sudah menunjukkan segudang prestasi.
"Pihak yang kritisi Budi Gunawan, jalan-jalanlah ke Bali. Beliau cukup berhasil di Bali. Menciptakan polisi wisata sehingga tidak ada letupan-letupan di Bali. Kita objektiflah dengan keadaan dan dalam menilai orang," jelas dia.
Karena itu, dirinya meminta agar memberikan kesempatan pada Budi Gunawan untuk memimpin Polri. Dirinya pun meminta hal tersebut jangan dipolitisasi.
"Kita berikan kesempatan kepada Budi Gunawan untuk pimpin Polri, agar saling sinergi, utamanya dalam berantas korupsi. Jangan dipolitisasi suatu persoalan lalu mengungkit masalah yang sudah clear," tandas Sudding. (Ado/Ans)
Sarifuddin Sudding: Yang Ragukan Budi Gunawan Silakan ke Bali
Apa yang dibuat Budi Gunawan saat bertugas sebagai Kapolda Bali menurut Sudding sudah menunjukkan segudang prestasi.
Advertisement