Liputan6.com, Jakarta - Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo menyatakan, hingga hari ke-16, korban AirAsia yang berhasil ditemukan sebanyak 48 jenazah. Terhitung sudah 2 hari belakangan ini Tim SAR belum lagi menemukan jenazah korban AirAsia QZ8501.
Tim SAR pun memperluas lokasi operasi pencarian korban. "Hari ini mision area 1,2,3,4 ada kekuatan dan area tambahan mencari korban. Yang masih menjadi tugas utama kita, mencari dan evakuasi korban," kata Soelistyo di kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (12/1/2015).
Menurut dia, 2 kapal tambahan dari Tim SAR telah dikerahkan untuk menyisir area tambahan. Termasuk juga untuk mencari dan mengevakuasi korban yang diduga kuat berada di antara puing dan serpihan pesawat di kedalaman 30 meter.
"Di dalam area prioritas tambahan ada 2 area. Di 2 area tambahan termasuk kapal asing juga dikerahkan untuk tugas utama mencari korban di bawah air," tambah Soelistyo.
Selain itu, dalam misi pencarian hari ke-16 ini, Basarnas juga mengupayakan untuk menemukan black box Cockpit Voice Recorder (CVR) yang sedang dicari dan juga ditelusuri penyelam TNI AL. CVR adalah bagian yang tak terpisahkan dari black box yang merekam seluruh pembicaraan di dalam kokpit.
"Yang masih diupayakan Cockpit Voice Recorder. Saya simpulkan, Cockpit Voice Recorder berusaha dicari," tegas Soelistyo.
Seperti diketahui Tim penyelam TNI AL sebelumnya berhasil mengangkat Flight Data Recorder (FDR). FDR itu akan diserahkan kepada KNKT untuk penyelidikan lebih lanjut.
FDR berhasil diangkat regu penyelam TNI Angkatan Laut dari puing-puing sayap pesawat. FDR tersebut dipastikan milik AirAsia QZ8501 karena terkonfirmasi dari serial number PN-2100-4043-02 dan serial number SN-000556583.
Korban dan Black Box CVR AirAsia Jadi Fokus Pencarian Tim SAR
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo menyatakan, hingga hari ke-16, korban AirAsia yang ditemukan sebanyak 48 jenazah.
Advertisement