Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menginstruksikan kepada para penyelam gabungan TNI AL, agar mencari cockpit voice recorder (CVR) atau rekaman di kokpit AirAsia QZ8501, menyusul ditemukannya flight data recorder (FDR) atau rekaman data penerbangan pesawat tersebut.
"Saya minta semua unsur, penyelam, KNKT, kerja keras semua untuk mendapatkan sisa black box (CVR)," ujar Moeldoko dalam konferensi pers di KRI Banda Aceh, perairan Laut Jawa, Senin (15/1/2015).
Moeldoko juga memerintahkan langsung kepada tim penyelam yang hadir dalam konferensi pers ini agar memanfaatkan sisa waktu sebaik-baiknya, mengingat kemampuan black box memberikan sinyal hanya bertahan selama 30 hari sejak pesawat jatuh.
"Saya ingat saya datang ke sini kemarin tidak lama menemukan ekor, kedua mengangkat ekor. Hari ini ke sini lagi dapat flight data recorder, besok saya datang ke sini harus menemukan badan pesawat. Saya yakin kalian mampu kerja baik bersama unsur-unsur lainya," perintah Moeldoko kepada para penyelam.
Moeldoko yakin, pencarian bagian black box tersebut dapat segera ditemukan, setelah menemukan flight data recorder pagi ini. Sebab sinyal rekaman kokpit tersebut masih cukup kuat di dasar laut.
"Untuk cockpit voice recorder itu sinyalnya masih sangat kuat. Jadi saya yakin masih bisa ditemukan, karena prajurit saya yakin masih kuat. Hanya indikatornya, gambaran persisnya nanti setelah ditemukan. Saya minta dalam tempo secepatnya bisa ditemukan, dari sisa 15 hari ini," tegas Moeldoko.
Selain itu, Moeldoko juga memberikan apresiasi kepada tim pencari AirAsia, khususnya kepada para penyelam. Juga kepada negara lain yang turut membantu pencarian.
"Kita bersyukur karena pada siang ini kita telah bisa menyerahkan flight data recorder dari prajurit, kepada KNKT. Dalam kaitan ini, saya ingin ucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah mendukung pencarian ini, Basarnas, prajurit yang melakukan pencarian yang tak kenal waktu, bahaya, dan semua yang kerja keras," ujar Moledoko.
Orang nomor 1 di TNI menambahkan, upaya pencarian jenazah penumpang AirAsia terus dilakukan. Diharapkan para korban ditemukan bersama dengan badan pesawat.
"Kita harus temukan badan pesawat, karena keyakinan saya korban masih ada dalam pesawat itu. Kepada Penglima Armada Barat saya juga mengucapkan terima kasih selaku komandan satgas, terima kasih," tandas Moeldoko.
Usai menggelar konferensi pers di KRI Banda Aceh, Moeldoko dan rombongan bertolak ke Posko Utama Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah sore ini. Panglima baru saja dari KRI Banda Aceh untuk menyampaikan penemuan Flight Data Recorder (FDR) Pesawat AirAsia QZ8501. Mereka tiba dengan 2 Helikopter Bell milik TNI Angkatan Laut dan 1 Helikopter Dolphin milik Badan SAR Nasional (Basarnas). (Riz/Mut)
Panglima TNI: Besok Saya ke Sini Badan AirAsia Harus Ditemukan
Moeldoko yakin, pencarian bagian black box tersebut dapat segera ditemukan, setelah menemukan flight data recorder pagi ini.
Advertisement