Liputan6.com, Jakarta - Polri menepis kedekatan Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol) Komjen Budi Gunawan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, karena masuk sebagai Tim Sukses Jokowi-JK pada Pilpres 9 Juli 2014. Polri menyebut kedekatan keduanya murni karena Budi pernah menjadi ajudan Presiden Megawati.
"Tidak benar itu (Timses)," kata Karo Penmas Polri Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/1/2015).
Agus menegaskan, institusinya membantah kabar tersebut. Sebab, menurut Agus, sesuai amanat UU Kepolisian, anggota Polri tidak boleh terjun langsung dalam politik praktis.
"Kita sejak awal sudah komitmen tak melibatkan diri dalam politik praktis," tandas Agus.
Sebelumnya, saat proses Pilpres lalu, beredar kabar pertemuan antara Tim Hukum Pasangan Jokowi-JK, Trimedya Panjaitan dan jenderal polisi berinisal BG di salah satu restoran di Menteng, Jakarta Pusat. Adalah Ketua Serikat Pekerja BUMN Bersatu yang juga politisi Gerindra, Arief Poyuono, mengaku melihat Trimedya dan BG bertemu pada Sabtu 7 Juni 2014 malam.
Menanggapi pertemuan tersebut, saat itu Presiden SBY menyebut bahwa ada petinggi Polri yang mendukung salah satu capres. Meski berinisial, namun banyak kalangan yang menyebutkan jika Jenderal BG itu adalah Komjen Budi Gunawan, yang ketika itu dan hingga kini masih menjabat Kepala Lemdikpol.
Kendati menyayangkan karena posisi Jenderal Budi yang aktif sebagai petinggi polisi, pertemuan keduanya dinilai tak aneh oleh sejumlah kalangan. Sebab, Budi diketahui sebagai ajudan dari Megawati saat menjabat sebagai presiden. (Ado/Yus)
Polri: Budi Gunawan Bukan Timses Jokowi-JK
Polri menyebut kedekatan keduanya murni karena Budi Gunawan pernah menjadi ajudan Presiden Megawati yang juga Ketua Umum PDIP.
Advertisement