Liputan6.com, Jakarta - Inilah detik-detik pengangkatan black box pesawat AirAsia QZ8501 berupa Flight Data Recorder (FDR) oleh tim penyelam gabungan TNI AL, Senin 12 Januari pagi kemarin. Tim penyelam beranggotakan Kapten Laut Syaiful Aprianto, Pelda Bambang, Serda Rajab, dan Klasi Edi Susanto berhasil menyelam ke dasar laut dengan kedalaman 33,7 meter.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (13/1/2015), penyelaman berlangsung cukup singkat. Tim mulai masuk ke dasar laut pada pukul 06.46 WIB dan sekitar 25 menit kemudian mereka kembali ke permukaan dengan membawa black box FDR.
Proses evakuasi black box atau kotak hitam jenis FDR ini berjalan lancar. Karena cuaca maupun arus bawah laut di perairan Selat Karimata cukup bersahabat. Setelah berhasil diangkat, FDR pesawat AirAsia QZ8501 itu dibawa ke kapal KN Jadayat menuju ke KRI Banda Aceh.
Di atas KRI Banda Aceh, Panglima TNIÂ Jendral Moeldoko menyerahkan secara simbolis black box FDR yang berisi data penerbangan itu kepada Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Marsda TNI (Purn) Tatang Kurniadi.
Dalam kunjungannya, Jendral Moeldoko juga menginstruksikan kepada tim penyelam gabungan TNI AL untuk segera mencari Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merupakan bagian black box lainnya.
Kemudian Senin petang, pesawat boeing 737 milik TNI AU yang membawa black box FDR tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Selanjutnya, KNKT akan menyelidiki alat yang berisi data penerbangan tersebut.
Selain menunggu ditemukannya black box CVR, diharapkan FDR dapat mulai mengungkap misteri dibalik jatuhnya pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah itu. (Nfs/Mut)
Detik-detik Pengangkatan Black Box FDR AirAsia dari Dasar Laut
Setelah berhasil diangkat dari dasar laut, black box AirAsia QZ8501 dibawa ke Jakarta untuk keperluan penyelidikan oleh pihak KNKT.
Advertisement