Liputan6.com, Jakarta - Komisi V DPR menuntut rekomendasi perbaikan penerbangan dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Sebab selama ini, KNKT dinilai belum pernah memberikan rekomendasi apapun kepada DPR.
Sementara, kecelakaan pesawat dengan kondisi yang hampir mirip sudah terjadi 3 kali dalam 10 tahun terakhir.
"Tahun 2006 kasus Adam Air. Kemudian Lion Air yang masuk ke air. Sekarang QZ8501, terus (terjadinya) sama-sama pagi hari" ujar anggota Komisi V DPR Rendy Affandy Lamadjido dalam rapat dengar pendapat terkait kecelakaan AirAsia QZ8501 di gedung DPR, Senayan, Selasa (13/1/2015).
Selain itu, menurut Rendy, ketiga kecelakaan pesawat tersebut juga terjadi saat kondisi cuaca yang buruk. Seharusnya, KNKT bisa melakukan evaluasi terhadap manajemen penerbangan di Indonesia, terutama masalah keselamatannya dari ketiga peristiwa itu.
"Jadi kami berharap dengan sangat rekomendasi KNKT. Tolong sampaikan, apa yang harus kami lakukan untuk mencapai zero accident itu," tutur politisi PDIP itu.
Dalam raker ini, hadir pula pihak Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, Badan SAR Nasional (Basarnas), Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, serta Angkasa Pura.
Tuntutan DPR Kepada KNKT
kecelakaan pesawat dengan kondisi yang hampir mirip sudah terjadi 3 kali dalam 10 tahun terakhir.
Advertisement