Liputan6.com, Surabaya - 18 Hari telah berlalu, nasib sebagian besar penumpang AirAsia QZ8501 belum juga diketahui. Keluarga penumpang tetap menggantungkan harapan agar pencarian korban AirAsia tetap dilanjutkan setelah pengangkatan black box atau kotak hitam pesawat nahas tersebut.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (14/1/2015), Dwi Yanto, salah satu orangtua penumpang AirAsia QZ8501, berharap pencarian jasad korban terus dilakukan. Ia juga berharap penemuan black box bisa segera mengungkap penyebab kecelakaan pesawat.
"Mudah-mudahan wacana untuk menyetop pencarian jasad yang belum ditemukan tidak terjadi. Kemudian ditemukannya kotak hitam mudah-mudahan bisa membuka rahasia apa penyebab terjadinya kecelakaan," ujar Dwi Yanto.
Selasa 13 Januari kemarin, Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo menemui keluarga para penumpang AirAsia QZ8501 untuk menjelaskan kondisi proses pencarian korban di Posko Crisis Center Mapolda Jatim.
Dalam pertemuan tersebut, Kabasarnas menyampaikan kepada keluarga korban bahwa akan ada wacana penghentian operasi pokok pencarian dan digantikan dengan operasi harian. Basarnas juga akan merampingkan pasukan serta alat pendukung pencarian seperti pesawat dan kapal dari luar negeri. Pihaknya akan mengganti dengan kapal-kapal seperti Kapal Geo Survey dan Kapal Baruna Jaya.
"Operasi pokok ditutup bukan berarti pencarian berhenti. Hanya kulitnya yang berbeda. Kalau ini adalah operasi gabungan, kemudian nanti ada operasi harian oleh Basarnas," terang Soelistyo.
Hingga Rabu ini, Tim SAR gabungan di bawah komando Basarnas telah berhasil menemukan black box pesawat dan 48 jenazah korban AirAsia QZ8501. (Nfs/Yus)
Keluarga Berharap Pencarian Korban AirAsia Tak Dihentikan
Sebelumnya Basarnas sampaikan wacana penghentian operasi pokok pencarian AirAsia. Namun, operasi pokok ini akan diganti operasi harian.
Advertisement