Liputan6.com, Jakarta - Tim investigasi AirAsia yang dibentuk Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berhasil mengunduh atau men-download data dari rekaman data penerbangan (Flight Data Recorder/FDR) dan rekaman percakapan kokpit (Cockpit Voice Recorder/CVR) black box AirAsia QZ8501.
Kedua bagian itu dipastikan dalam keadaan baik dan dapat dilanjutkan ke proses penyelidikan selanjutnya. "Memory modul-nya bagus. Yang sukar pernah kami mengalami CVR yang sulit dibaca ketika microphone-nya tidak benar," jelas Ketua Tim Investigasi Mardjono Siswosuwarno di Kantor KNKT Jakarta, Rabu (14/1/2015).
Kepala Sub Komite Penyelidikan Kecelakaan Transportasi Udara, Masruri mengatakan, kualitas CVR maupun FDR yang masih bagus akan memudahkan tim melakukan validasi terhadap data yang ada di dalam 2 alat tersebut.
"Intinya kedua data recorder, Alhamdulillah kita bisa lakukan dengan baik oleh tim investigasi," kata Masruri.
Saat ini, tim KNKT sudah mulai memvalidasi data-data yang berhasil diunduh dari FDR dan CVR. "Selanjutnya kita akan melakukan transkrip kemudian sinkronisasi dan analisis, selanjutnya untuk memberikan gambaran-gambaran yang bisa menunjukkan dari mulai terbang sampai kejadian," jelas dia.
Tim sangat berharap proses validasi berjalan lancar. Biasanya, dalam proses validasi dan sinkronisasi tidak banyak menemui masalah, hanya saja butuh ketelitian dalam memeriksa kedua data baik dari CVR maupun FDR.
"Sinkronisasi kita harus benar-benar tepat antara FDR dan CVR (AirAsia QZ8501). Katakanlah pilot bicara sesuatu, korelasinya dengan FDR itu apa, kira-kira begitu. Insya Allah, analisis bisa lebih cepat artinya tidak ada kesulitan yang berarti di dalam proses dari kemarin," tandas dia. (Sun/Ans)
Ini Langkah KNKT Ungkap Penyebab Kecelakaan AirAsia
Saat ini, tim KNKT sudah mulai memvalidasi data-data yang berhasil diunduh dari black box FDR dan CVR AirAsia QZ8501.
Advertisement