Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya berencana melatih satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk dapat mengatur lalu lintas Jakarta yang semakin parah. Nantinya, para Satpol PP itu diterjunkan di tempat yang menjadi simpul kemacetan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, pihaknya sudah bertemu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dalam pertemuan itu, sang gubernur pun setuju.
"Jadi Gubernur menegaskan akan menurunkan personel Satpol PP untuk membantu mengatur lalu lintas, tapi sebelum diturunkan akan diberi pelatihan terlebih dahulu," kata Martinus di Mapolda Metro, Jakarta, Rabu (13/1/2015).
Martinus mengakui saat ini simpul-simpul kemacetan Ibukota kian menjamur. Dibutuhkan tambahan personel di lapangan lantaran jumlah polisi yang terbatas.
"Sekarang saja sudah ada dua shift, dan itu masih kurang. Anggota kami sudah disebar di lapangan namun tetap saja tidak mencukupi," ujar Martinus.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dibahas isu pembatasan kendaraan pribadi yang berusia di atas 10 tahun. Rencananya, mobil yang sudah berumur itu tidak lagi diperbolehkan melintasi jalur-jalur protokol Ibukota. Kendati begitu, hal ini tidak akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Untuk kebijakan ini, Ahok tegas kan masih menunggu rampungnya revilitasi angkutan umum. Kalau dinyatakan sudah layak dan aman maka bisa kebijakan itu dilaksanakan," tutur Martinus.
Yang jelas, Polda Metro Jaya sebagai salah satu stakeholder siap mendukung segala kebijakan untuk kemajuan kota Jakarta. "Kita dukung, asalkan ada solusi lainnya bila ada pembatasan kendaraan ini," tutup Martinus. (Ali)