Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 2 bus listrik putih terparkir di halaman Balaikota, Jakarta. Bus-bus listrik produksi PT Sarimas Ahmadi Pratama itu akan diperkenalkan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Kita ingin memperkenalkan produk terbaru dengan teknologi baru dan modern. Saya yakin banyak manfaatnya untuk transportasi di DKI," kata Dirut PT Sarimas Ahmadi Pratama, Dasep Ahmadi di Jakarta, Kamis (15/1/2015).
Dia mengatakan, bus bertenaga listrik ini selain bebas polusi, juga hemat energi. Dengan pengisian daya listrik sebesar 250 kilowatt selama 2 jam, sambung dia, bus tersebut dapat menempuh perjalanan sejauh 250 kilometer.
Sementara, sambung dia, pengisian ulang setrum versi cepat hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit yang bisa digunakan untuk menempuh sekitar 100 kilometer.
Selain itu, menurut Dasep, ketika melewati tanjakan, bus mengambil energi listrik dari baterai. Sedangkan saat jalanan menurun, daya listrik itu kemudian disimpan lagi di baterai. Begitu juga ketika bus mengerem.
"Tidak mengeluarkan emisi. Perawatan mudah. Mesin dari Amerika. Daya tahan engine (mesin) garansi lebih dari 15 tahun. Kita riset pengembangan 3 tahun," jelas Dasep.
Bus berukuran besar bisa berkapasitas 60 orang dengan kisaran harga Rp 2-3 miliar. Sedangkan bus sedang bisa menampung 40 orang yang harganya berkisar Rp 900-1,5 miliar.
Stasiun Pengisian Bahan bakar Listrik (SPBL) juga bakal disediakan. Serta pass charging untuk pengisian listrik selama 1 jam dengan pembangkit bertenaga surya.
"Tapi memang kita ada sedikit masalah. Beratnya lebih besar dari mobil biasa karena ditambah berat baterai. Kita berusaha turunkan berat itu," tutur Dasep.
Dia berharap, pemerintah daerah, khususnya Pemprov DKI Jakarta bisa menggunakan bus produksi perusahaannya. Sebab, meski mesinnya masih impor dari Amerika Serikat, namun seluruh produksi murni rancangan PT Sarimas Ahmadi.
Dasep menambahkan, dirinya sudah berkomunikasi Gubernur Ahok dan mendapatkan respons positif. Untuk itu, pihaknya tengah berupaya memasukkannya ke dalam e-catalog. Karena pengadaan di Pemprov DKI Jakarta saat ini menggunakan sistem Lembaga Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP). Hanya saja belum ada kepastian apakah Ahok akan membeli produk itu atau tidak.
"Pak Gubernur bilang bagus. Beliau menghargai perkembangan teknologi listrik ini. Kalau ini efektif segera dipakai. E-catalog nanti kita upayakan. Sudah urus izin ke Kementerian Perhubungan. Kita bisa uji kelayakan agar segera bisa dipakai sebagai public transport," tandas Dasep. (Ndy/Sss)
Ahok Ditawari Bus Listrik Canggih Produksi Dalam Negeri
Dengan pengisian daya listrik sebesar 250 kilowatt selama 2 jam, sambung dia, bus tersebut dapat menempuh perjalanan sejauh 250 kilometer.
Advertisement