Liputan6.com, Jakarta - Kisah pilu Brigadir Polisi Dua (Bripda) Muhammad Taufiq Hidayat, yang tinggal di bekas kandang sapi bersama 3 adik dan ayahnya, telah menyentuh banyak pihak. Salah satunya, anggota DPR dari Fraksi PKS Aboe Bakar Al Habsy.
Aboe Bakar mengatakan prihatin melihat kehidupan yang dijalani Taufiq. "Keberadaan polisi yang tinggal di kandang sapi itu sangat memprihatinkan kita. Aparat negara yang seharusnya mengayomi dan melayani masyarakat masih harus disibukkan dengan persoalan domestiknya," ujar Aboe Bakar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (16/1/2015).
Taufik bersama ayah dan 3 adiknya tinggal di Dusun Jongke Tengah RT 04/23, Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Gubuk yang mereka tempati bekas kandang sapi berukuran 2,5 x 5 meter. Gubuk itu disewa Rp 170 ribu per tahun. Taufik dan keluarganya tinggal di gubuk itu sejak 2 tahun terakhir. Â
Menurut Aboe Bakar, hal tersebut harusnya tidak boleh terjadi. Apalagi hal ini menimpa aparat negara. "Bagaimana mungkin aparat akan dapat memberikan pelayanan maksimal untuk masyarakat, sedangkan dirinya sendiri masih di bawah garis kemiskinan. Seharusnya, kebutuhan dasar setiap aparat negara harus dipenuhi, sehingga mereka mampu memberikan layanan prima," kata Aboe Bakar.
"Polda seharusnya memprioritaskan polisi tersebut untuk menempati asrama atau rumah dinas yang ada. Sehingga dia bisa menjalankan tugas dengan baik."
Di balik kisah sedih yang membalut kehidupan Taufik, Aboe Bakar mengungkapkan ada hikmah yang bisa dilihat, yakni menjadi polisi tidak selalu menggunakan uang atau dukungan orang dalam. "Kejadian ini menampik asumsi bahwa masuk polisi harus selalu pakai duit dan beking yang kuat," tandas Aboe Bakar. (Sun/Sss)
DPR: Bripda Taufik dari Bekas Kandang Sapi Harusnya di Asrama
Di balik kisah sedih yang membalut kehidupan Bripda Taufik, Aboe Bakkar mengungkapkan ada hikmah yang bisa dilihat.
Advertisement