Liputan6.com, Jakarta - Terpidana mati kasus narkoba yang akan segera dieksekusi Rani Andriani alias Melisa Aprilia dan Namaona Denis, dianggap siap secara mental untuk menghadapi regu tembak. Hal itu disampaikan oleh rohaniawan yang juga Ketua MUI Cilacap, Hasan Makarim.
"Untuk Rani, secara mental cukup bagus, kalau Denis secara mental belum terlalu," kata Hasan saat hendak menyeberang menuju Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (16/1/2015).
Menurut dia, dalam pendampingan yang selama ini dilakukan terhadap para terpidana mati, dirinya selalu memberikan terapi berpikir positif agar yang bersangkutan mau mengungkapkan isi hatinya.
"Kuncinya pendekatan, biarkan dia bertanya-tanya, karena lama-lama akan ada ungkapan. Setelah itu kita masuk berikan nasihat," jelas dia.
Hasan mengaku Rani cukup komunikatif saat dilakukan pendekatan, bahkan untuk berkomunikasi lebih dekat Hasan mencoba menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa asal Rani.
"Ayah kandungnya semalam ikut menjenguk. Tidak menunjukkan apa-apa antara ayah dan anak. Hanya saja mereka tampak tegar. Saya bangga lihat mereka," ujar dia.
Ditambahkan Hasan, selain permintaan dimakamkam dekat dengan ibundanya, masih ada permintaan Rani yang hingga saat ini belum diungkapkan.
"Permintaan Rani dimakamkan dekat ibunya, tapi ada 1 permintaan yang tertunda dan belum diungkapkan. Mungkin menjelang eksekusi," kata Hasan. (Ado)
Rohaniwan: Rani dan Denis Siap Hadapi Eksekusi
Ditambahkan Hasan, selain permintaan dimakamkam dekat ibundanya, masih ada permintaan Rani yang hingga saat ini belum diungkapkan.
Advertisement