Sukses

PAN Disarankan Regenerasi Kepemimpinan

Apalagi selama ini PAN dinilai memiliki tradisi ketua umum yang menjabat satu kali periode.

Liputan6.com, Jakarta - Kongres IV Partai Amanat Nasional (PAN) akan dihelat di Bali pada 28 Januari-2 Februari 2015. Lembaga survei dan kampanye sosial media AirMob menyarankan supaya partai berlambang matahari biru tersebut melakukan regenerasi kepemimpinan.  

Hanya ada 2 kandidat yang maju dalam kongres tersebut, yakni incumbent Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan. Namun demi upaya regenerasi politik, PAN akan disarankan memilih kalangan muda, yaitu Zulkifli Hasan. Kepemimpinan Hatta Rajasa dinilai gagal dalam suksesi politik Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden tahun silam.

Perolehan kursi PAN di DPR meski naik 2 kursi pada Pemilu 2014 lalu dibanding Pemilu 2009, tetap dinilai di luar capaian yang ditargetkan.

"Karena itu, regenerasi kepemimpinan PAN merupakan ijtihad politik. Regenerasi ini harus konsisten untuk tujuan-tujuan yang idealis dan realistis jika partai ini ingin sukses di 2019. Sehingga PAN perlu mengubah strategi dan figur-figur sebelumnya," jelas peneliti politik dari AirMob, Nafi Muthohirin, di Jakarta, Jumat (16/1/2015).

Apalagi selama ini PAN memiliki tradisi ketua umum yang menjabat satu kali periode. Menurut Nafi, PAN adalah satu-satunya partai yang memiliki keteraturan dalam sirkulasi kepemimpinannya, secara demokrasi itu sehat.

"Nah, jika PAN ingin mengedepankan regenerasi kepemimpinan berarti sosok Zulkifli Hasan yang patut didorong, sementara Hatta Rajasa jangan maju lagi demi kebaikan demokrasi dan kebaikan PAN ke depan," ungkap Nafi.

Sementara pengamat politik dari Universitas Negeri Airlangga (Unair) Surabaya Airlangga Pribadi mengatakan, PAN sebagai salah satu partai yang pada awalnya dibangun melalui semangat reformasi sudah seharusnya menjadi inisiator awal bagi proses regenerasi kepemimpinan di internal partai.

"Apalagi kalau kita lihat dalam masa kepemimpinan Hatta Rajasa tidak ada perkembangan atau kemajuan signifikan terkait dengan capaian parpol serta dalam kepemimpinan ruang terbuka untuk otokritik tidak tertampung. Hal ini misalnya muncul dalam pemecatan Wandah Hamidah," tutur Airlangga.

Dia menambahkan, kondisi yang demikian membutuhkan berlangsungnya political refreshing di internal PAN. "Pergantian kepemimpinan partai adalah langkah awal bagi pembenahan partai," tandas Airlangga. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini