Liputan6.com, Serang - Pelayanan kesehatan dan manajemen RSUD Banten yang tak beres membuat Plt Gubernur Banten Rano Karno geram. Dia pun mengganti dirut rumah sakit milik provinsi tersebut.
"Kami mengganti Dirut RSUD Banten karena ada target yang mesti dipercepat," kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno di Serang, Sabtu (17/01/2015)
Rano mengaku kesal karena pelayanan kesehatan yang lamban dan manajemen rumah sakit rujukan tingkat provinsi tersebut acak-acakan. Bahkan puluhan dokter spesialis pun kompak mengundurkan diri dari rumah sakit yang dibangun oleh Ratu Atut tersebut.
"Banyak hal yang harus dibenahi, seperti pelayanan, kelas, dan segala macem. Dan kita tahu itu semua," ujar Rano.
Buruknya pelayanan di Rumah Sakit rujukan tingkat provinsi tersebut pun sudah lama menjadi sorotan DPRD Provinsi Banten. Mereka beranggapan bahwa beberapa izin, seperti pembangunan, listrik, dan lainnya perlu dipertanyakan.
"Memang kami lihat manajemen rumah sakit ini perlu diperbaiki. Karena banyak izin pun seperti lift, listrik dan lainnya itu tidak ada. Itukan perlu ada perbaikan," kata Anggota Komisi V DPRD Serang Suryadi melalui pesan singkatnya.
Politisi PKB yang selalu mengkritisi pelayanan RSUD Banten tersebut menyatakan, pihaknya telah beberapa kali memanggil manajemen RSUD untuk hadir di Gedung DPRD. Pemanggilan ini dilakukan untuk meminta klarifikasi pemberitaan yang beredar dan mempertanyakan kinerja manajemen yang selama ini dianggap kurang memuaskan.
"Di situ juga kita kasih masukan-masukan apa saja yang sekiranya perlu diprioritaskan untuk ditingkatkan," tegas Suryadi.
Rano resmi melantik Hendrarto sebagai Dirut RSUD Banten menggantikan Andi Fatmawati Patawary, Jumat 16 Januari 2015. Rano melantik Hendrarto bersama 21 pejabat eselon dua lainnya di Pendopo Gubernur Banten di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang. (Ali)
Pelayanan Lambat, Dirut RSUD Banten Diganti
Plt Gubernur Banten Rano Karno menilai manajemen RSUD Banten tersebut acak-acakan.
Advertisement