Liputan6.com, Kendal - Di Desa Jambearum, Kecamatan Patebon, Kendal, Jawa Tengah, mayoritas wanita dan ibu rumah tangga di desa ini menjadi TKI di luar negeri. Para ibu muda terpaksa meninggalkan suami dan anak-anak mereka untuk mencari nafkah di negara orang. Apalagi kerap terdengar para TKI mendapat perlakuan buruk.
Situasi ini membuat seorang ibu rumah tangga di Jambearum, Sri Lestari, prihatin. Sebagai Pegawai Negeri Sipil di Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat, Sri Lestari merasa sebetulnya ada cara membuat warga setempat lebih berdaya secara ekonomi.
Sri Lestari membentuk Kelompok Belajar Usaha (KBU) membatik yang diberi nama Jambe Kusuma pada 2010. Di rumahnya, Sri memberikan pelatihan membatik. Sejumlah ibu desa akhirnya jatuh cinta pada kegiatan membatik.
Awalnya hal ini sungguh tidak mudah. Sri Lestari menyadari akar masalahnya adalah ekonomi. Sri perlu meyakinkan para ibu bahwa rezeki bisa diperoleh juga di desa mereka sendiri.
Rasa peduli dan kegigihan ibu 2 anak ini akhirnya berbuah. Sri Lestari mendapat Bupati Award. Kini Desa Jambearum ditahbiskan sebagai desa wisata. Dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah daerah mulai berdatangan. Banyak ibu warga Desa Jambearum mendapat manfaat nyata dari profesi baru mereka.
Desa Jambearum yang dulu dikenal sebagai desa pemasok TKI, kini mulai dikenal sebagai desa wisata batik dan mulai didatangi turis. Sri berharap semakin banyak wanita desa mampu mandiri secara ekonomi.
Baca Juga
Bagaimana kisah sosok Sri Lestari dalam mengubah desa yang dulunya terkenal dengan desa TKI, hingga menjadi desa wisata batik? saksikan Sosok Minggu Ini selengkapnya yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Minggu (18/1/2015), di bawah ini. (Dan/Sun)
Advertisement