Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku siap menjadi pembicara dalam acara keagamaan apapun, tak terkecuali peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dihadirinya hari ini di Gedung Smesco, Jakarta Selatan.
Namun, pria yang karib disapa Ahok itu menolak bila ormas Front Pembela Islam (FPI) yang mengundangnya.
"Ngapain? Nggak jelas organisasinya (FPI)," ujar Ahok, Minggu (18/1/2015).
Untuk agenda-agenda keagamaan ini, terutama pada akhir pekan, Ahok akan membagi agendanya dengan Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat, Sekda, atau para Deputinya. Yang pasti, pihaknya akan berusaha meluangkan waktu untuk menghadiri kegiatan-kegiatan tersebut.
"Tergantung juga (akan hadir), kita bagi-bagi sesuai dengan jadwal, bisa saya atau lainnya," tukas mantan Bupati Belitung Timur itu.
Hari ini, Ahok menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan oleh Rumah Kajian Al-Quran Al Barru. Dalam acara tersebut hadir Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan mantan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nazaruddin Umar.
Hubungan Ahok dan FPI memang tak harmonis. FPI berdemonstrasi saban Jumat sepanjang September 2014 untuk menolak Ahok jadi gubernur DKI. Bahkan aksi itu sempat diwarnai kericuhan. Ahok meradang dan melayangkan surat rekomendasi pembubaran FPI ke Kemenkum HAM dan Kemendagri.
FPI pun tak mau kalah. FPI dan ormas lainnya juga melantik Gubernur DKI tandingan yang bernama Fakhrurozy. Mereka mengklaim pelantikan itu sesuai konstitusi lantaran dipilih oleh 40 ribu suara yang hadir saat demonstrasi di Gedung DPRD, Jakarta. (Ali/Yus)