Sukses

BNPB: Aktivitas Gunung Soputan dan Sinabung Masih Tinggi

Namun begitu, hingga kini belum perlu ada pengungsian karena permukiman terdekat berada di radius 8 kilometer.

Liputan6.com, Jakarta - Pasca letusan Gunung Soputan di Sulawesi Utara yang terjadi pada pukul 11.38 Wita dengan tinggi asap letusan 4.000 meter, saat ini aktivitas gunung masih tinggi.

"Teramati asap putih tebal setinggi 600 meter dari puncak Gunung Soputan. Letusan stromboli tinggi lebih kurang 500 meter dari puncak Soputan. Teramati leleran lava dengan jarak luncur 500 meter dari puncak ke arah barat daya," jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Minggu (18/1/2015) malam.

Dari seismisitas terpantau 46 kali gempa vulkanik dalam, 21 gempa vulkanik dangkal, 53 kali gempa hembusan, 21 gempa guguran, dan tremor menerus. "Tingkat aktivitas kegempaan vulkanik Gunung Soputan masih tinggi," tegas Sutopo.

Namun begitu, menurut dia hingga kini belum perlu ada pengungsian karena permukiman terdekat berada di radius 8 kilometer. Masyarakat dapat tetap melaksanakan aktivitas secara normal.

Sementara itu, aktivitas Gunung Sinabung juga tetap tinggi. Hari ini telah terjadi 37 kali gempa frekuensi rendah, tremor menerus,  teramati 1 kali awan panas guguran dari puncak dengan jarak luncur sejauh 2.000 meter ke arah Selatan.

Sedangkan jumlah pengungsi saat ini 2.443 jiwa, 795 KK di 7 titik pengungsian. Pengungsi berasal dari Desa Sigarang-garang dan Desa Sukanalu. Mereka mengungsi sejak September 2013. Harusnya sudah boleh pulang karena kedua desa tersebut dinyatakan aman oleh PVMBG. Namun mereka tetap tinggal di pengungsian.

Saat ini pembangunan hunian tetap untuk relokasi 370 KK terus dilakukan di kawasan Siosar. Sebanyak 50 unit sudah selesai dibangun dan diharapkan 320 unit berikutnya selesai pada pertengahan tahun ini. (Ado)