Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Kapolri Komjen Pol Badrodin Haiti menegaskan tak ada pengkhianatan dalam tubuh Polri. Istilah tersebut dinilainya timbul hanya pernyataan emosional semata.
"Pengkhianatan itu pernyataan emosional saja. Saya sudah sampaikan tidak bisa kita bicara seperti itu. Kalau kita emosional akan memancing lebih jauh, sudah saya tegur sehingga tidak seperti itu," ujar Badrodin saat pertemuan dengan Pemimpin Redaksi media di kantor Menko Polhukam, Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Kata pengkhianat muncul dari ucapan Kabareskrim Polri Irjen Budi Waseso. Dia menyatakan tidak akan menjadi pengkhianat di tubuh Polri. Namun begitu, Budi tak menampik ada orang yang bersikap begitu dalam internal Polri.
Badrodin juga membantah adanya kubu dalam internal Polri. Kubu-kubu itu disebut-sebut bersaing untuk memperebutkan kursi tertinggi di Korps Bhayangkara tersebut.
"Saya tadi pagi jelaskan ke pejabat utama para pamen (perwira menengah) dari Mabes Polri ini, kok orang luar yang merasa. Jangan sampai orang luar yang memancing kita terbelah. Mungkin ini analisis semata yang datanya sumir. Bisa menimbulkan penafsiran salah," jelas dia.
Hanya saja, Badrodin juga tidak memungkiri ada percik antara satu orang dengan yang lainnya. Tapi pada dasarnya ia siap menjalankan apa pun keputusan pimpinan.
"Bisa saja satu orang kesel bisa saja, tapi kalau perang bintang tidak ada. Kita sendiri tidak tahu kalau calon kapolri. Kita serahkan ke pimpinan, siapa pun loyal," tandas Badrodin. (Ali/Mut)