Sukses

Camat Penjaringan: Tak Benar Kabar Saya Lepaskan Tembakan

Camat Penjaringan mengakui memang terjadi pertengkaran antara dirinya dengan warga yang kabarnya ditodong pistol itu.

Liputan6.com, Jakarta - Camat Penjaringan Jakarta Utara Yani Wahyu Purwoko dikabarkan melakukan penodongan terhadap seorang warga Kampung Asem, Jakarta Barat. Namun Yani sendiri membantah hal tersebut.

"Bohong itu!" tegas Yani saat dihubungi di Jakarta, Selasa (20/1/2015).

Dia mengakui memang terjadi pertengkaran antara dirinya dengan warga yang kabarnya ditodong pistol itu. Kebetulan, warga tersebut merupakan pamannya sendiri yang bernama Romli. Namun, Yani tegas membantah bahwa dirinya menodongkan airsoft gun.

"Nggak bener (kalau ada pistol). Saya itu membanting pintu (pintu mobil). Tidak ada senjata. Pemberitaannya salah itu. Nggak ada sama sekali saya kayak begitu," cetus Yani.

Dia menceritakan, awalnya pada hari Minggu malam usai penertiban relokasi warga Waduk Pluit, dia pulang ke rumah bersama seorang sepupunya bernama Halimeh. Kemudian Yani meminta Halimeh memanggil Romli. Saat itulah keduanya terlibat adu mulut terkait permasalahn keluarga.

"Cekcok nggak lama kok hanya 5 menit. Ada persoalan keluarga," ucap mantan Lurah Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Sebelumnya menurut Halim, saksi yang saat itu berada di sekitar tempat kejadian di Kampung Asem RT 6 RW 5 Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, dia mendengar letusan tembakan selain suara cekcok mulut antara Yani dan Romli.

Kanit Reskrim Polsek Metro Kalideres AKP Andika Urrasyidin yang dihubungi membenarkan kejadian tersebut. Kata dia, pistol Yani telah disita oleh Polsek Kalideres.

Yani baru menjabat sebagai camat usai dilantik sebagai Camat Penjaringan pada 2 Januari 2015 lalu di Monumen Nasional bersama ribuan pejabat eselon II dan III. Penjaringan merupakan kecamatan tempat rumah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang berlamat Jalan Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara. (Riz)