Liputan6.com, Jakarta - Ruas arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan yang awalnya ramai lancar berubah menjadi macet parah saat mobil Mitsubishi Outlander tiba-tiba datang dan hilang kendali pada Selasa, 20 Januari 2015. Mobil itu kemudian menabrak sejumlah kendaraan di depannya hingga berujung maut.
Nahas, Outlander maut itu memakan 4 korban jiwa setelah sebelumnya menyasar 4 sepeda motor dan 2 mobil. Tak sampai 24 jam, pengemudi Mitsubishi Outlander tersebut, Christopher Daniel Sjarif dijadikan tersangka dalam kasus ini.
Entah apa alasannya hingga pemuda 23 tahun itu bisa terlibat dalam kecelakaan beruntun ini. Namun setelah diusut, Christopher diketahui merebut kemudi Outlander dari tangan sopir bernama Sandi sesaat sebelum kecelakaan terjadi.
Dia juga mencekik Sandi dari belakang hingga akhirnya sang sopir memutuskan untuk turun dari mobil tersebut.
Sebenarnya, hari itu Sandi tengah menyopiri bosnya, Muhammad Ali. Christopher adalah teman Ali. Namun di tengah jalan, Ali memutuskan untuk turun dan meninggalkan Sandi dengan Christopher. Namun apa kaitan Ali, Sandi, dan kasus yang melilit Christopher ini masih menjadi misteri.
Meski begitu, sejumlah fakta terungkap di awal penyelidikan tragedi Outlander maut ini. Berikut rangkumannya yang Liputan6.com himpun, Rabu (21/1/2015):
Selanjutnya: Mobil Siapa?
Advertisement
Mobil Siapa?
1. Mobil Siapa?
Sesungguhnya, Mitsubishi Outlander maut itu bukanlah milik Christopher. Juga bukan milik Ali.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com dari Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) mobil tersebut, kendaraan itu bukan tercatat atas nama PT Bumi Hidro Engineering And Construction.
Diduga PT Bumi Hidro Engineering And Construction tersebut merupakan tempat kerja Ali.
Selanjutnya: Nonton dan Minum di Kafe...
Advertisement
Nonton dan Minum di Kafe
2. Nonton dan Minum di Kafe
Sebelum kecelakaan maut itu terjadi, Ali dan Christopher diketahui habis menonton film dan minum-minum bersama di kafe di Pacific Place, Jakarta. Hal ini terungkap berdasarkan keterangan Christopher dan Sandi sang sopir.
"Mereka habis nonton dan minum-minum di kafe di Pacific Place," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Risyapudin Nursin di Mapolres Metro Jakarta Selatan.
Keduanya lalu menaiki Outlander dengan disopiri Sandi. Namun Ali kemudian turun di kawasan Mayestik. Dia lalu meminta Sandi mengantarkan Christopher pulang ke arah Pondok Indah.
Selanjutnya: Sahabat Lama...
Sahabat Lama
3. Sahabat Lama
Dalam penyelidikan terungkap, Christopher dan Ali adalah sahabat lama. Keduanya sudah bersahabat sejak SMP.
"Teman akrab, sejak SMP dan SMA bersama," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul.
Selanjutnya: Pamit ke Amerika...
Advertisement
Pamit ke Amerika
4. Pamit ke Amerika
Sebelum kecelakaan itu terjadi, Christopher sempat berpamitan pada Ali untuk pergi ke Amerika Serikat. Karena itulah keduanya bertemu pada Selasa kemarin.
"Tersangka (Christopher) merupakan anak pengusaha swasta yang bersekolah di Amerika. Dia ingin ketemu teman dekatnya dari SMP dan SMA, Ali untuk pamit. Mereka ingin bersilahturahmi," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul.
Selanjutnya: Cekcok...
Cekcok
5. Cekcok
Sesaat setelah Ali turun dari mobil Outlander, Christopher sempat terlibat cekcok dengan sang sopir, Sandi. Hingga akhirnya Sandi keluar dari mobil karena dicekik Christopher.
Barulah setelah itu Outlander maut yang kemudinya telah diambil alih oleh Christopher menabrak 4 sepeda motor dan 2 mobil di arteri Pondok Indah.
Selanjutnya: Percaya Saja...
Advertisement
Percaya Saja
6. Percaya Saja
Meskipun sempat cekcok, Sandi mengungkapkan, sebelum kecelakaan terjadi, Christopher sempat meminta agar Sandi percaya dia bisa membawa mobil.
"Percaya saja kepada saya," ujar Sandi mengutip pernyataan Christopher.
Meskipun masih memerlukan pemeriksaan lebih dalam, namun sejauh ini kepolisian menduga, ada 3 alasan di balik aksi Christopher. Dugaan ini juga terkait dengan Sandi dan Ali. Seperti dibeberkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul.
Lalu apa motifnya?
"Ada 3 dugaan yang melekat pada pelaku yang masih kita selidiki. Pertama soal pengaruh narkoba, alkohol, dan permasalahan pribadi dengan Ali. Ini yang masih kita dalami," ungkap Martinus. (Ndy/Sss)