Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belakangan kerap melakukan pergantian besar-besaran pada para pejabat di jajarannya. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak segan-segan mengganti pejabat yang terindikasi bermasalah.
Hal itu memang bukan tanpa alasan. Sejak memimpin Ibukota bersama Joko Widodo, konsep pemerintahan bersih terus digalakkan. Bahkan kini Ahok ingin semangat melayani yang dimiliki para PNS sama seperti calo yang sedang mencari proyek.
"Harapannya bisa melayani warga DKI dengan semangat seperti semangat calo cari proyek, tapi tidak negatif. Itu harapan kita," ujar Ahok usai melantik 701 pejabat di Balaikota, Jakarta, Kamis (22/1/2015).
Ahok mengatakan, masyarakat sebenarnya tidak menuntut hal yang besar kepada pemerintah. Mereka hanya minta dilayani dengan baik tanpa harus direpotkan dengan urusan uang yang tidak semestinya mereka bayarkan.
"Jadi kalau semua kerja baik, sampah pendidikan, kesehatan, pelayanan izin. Yang penting layaninnya nggak perlu meres orang, nggak usah pura-pura muka kayak bete mau minta duit, pergi bolak-balik, dan ada jalur cepat," cetus Ahok.
Salah satu sistem yang sedang digalakkan Ahok untuk mengurangi risiko pungli dan meningkatkan pelayanan pada masyarakat adalah memaksimalkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Ahok juga meminta sistem ini dimanfaatkan dengan baik untuk melayani masyarakat.
"Dengan PTSP ini, saya kira semangat ini sudah ada. Dan saya juga yakin PNS juga ngerti. Kita serius. Saya sama wagub serius kita akan stafkan," tandas Ahok. (Ali/Sss)
Ahok Ingin PNS Seperti Calo
Ahok mengatakan, masyarakat sebenarnya tidak menuntut hal yang besar kepada pemerintah.
Advertisement