Sukses

Misteri 1 Keluarga Tewas dengan Luka Bakar di Bali, Bunuh diri?

Saat ini jenazah kelimanya sudah dibawa ke RSUP Sanglah, Denpasar untuk keperluan pemeriksaan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Liputan6.com, Klungkung - Satu keluarga ditemukan tewas terbakar di kamar hotel Klungkung Tower Hotel di Bali Jumat 23 Januari 2015. Mereka pertama kali ditemukan oleh karyawan hotel bernama Made Aprianti sekitar pukul 06.00 Wita.

Ia menduga kasus tersebut merupakan aksi bunuh diri. Apalagi, tidak terdengar teriakan dari dalam kamar yang terkunci dari dalam.

"Hanya melihat kepulan asap dari kamar 221, lantai dua hotel, tempat korban menginap," tutur Ni Made Aprianti seperti diikutip dari situs polresklungkung.org, Sabtu (24/1/2015).

Menurut informasi yang diperoleh Liputan6.com dari Aprianti, hotel semalam sempat mati listrik dan petugas hotel membagikan senter guna membantu penerangan. Termasuk ke kamar 221 yang menurut data check-in hotel atas nama pria bernama I Gusti Agus Kartika.

Kematian satu keluarga itu diketahui pada pagi harinya, saat Aprianti diminta mengecek penghuni kamar tersebut karena sejak mati listrik tidak terlihat keluar.

"Manager menyuruh membuka kamar menggunakan kunci cadangan. Saat dibuka didapati asap hitam dan bau gosong menyengat," ungkap dia.

Apriani kemudian menyampaikan kejadian itu kepada rekannya, dan langsung melaporkan kejadian itu ke Polres Klungkung.

Setelah mendapat laporan sekitar pukul 06.30 Wita, pihak kepolisian dipimpin Kapolres Klungkung AKBP Ni Wayan Sri Yudayatni Wirawati menuju lokasi. Bersama Waka Polres Klungkung Kompol I Gusti Agung Dhana Aryawan lalu dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Saat ditemukan (jasad) berada di atas kasur dengan posisi bapak beserta anak-anaknya berjejer, kepala menghadap ke timur, kaki ke barat. Sedangkan sang ibu terbujur di lantai, semuanya sudah dalam keadaan melepuh." ungkap Sri.

Dibantu Tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System Card) Polda Bali, Tim DVI (Disaster Victim Investigation) Polda Bali dan Laboratorium Forensik Polda Bali langsung mengidentifikasi kelima korban.

"Dari penyidikan awal diketahui ketiga anak korban, pertama Gusti Putu Narendra, kedua Gusti Satria dan ketiga Gusti Ayu yang usianya masih 6 bulan," papar Sri.

Saat ini jenazah kelimanya sudah dibawa ke RSUP Sanglah, Denpasar, untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut.

Dari hasil identifikasi awal, semuanya mengalami luka bakar serius. "Kelimanya luka bakar serius. Dua diantaranya nyaris menjadi arang," kata kepala Instalasi kedoteran forensik RSUP Sanglah, Dudut Rustyadi di RSUP Sanglah, Denpasar.

Sejauh ini, pihak kepolisian belum bisa menentukan penyebab kematian satu keluarga itu. (Tnt/Ein)