Liputan6.com, Jakarta - Hubungan KPK dan Polri memanas. Terakhir, Presiden Joko Widodo atau Jokowi membentuk tim independen beranggotakan 7 tokoh nasional.
Menanggapi hal ini, Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, menyatakan Partai Demokrat terus mengikuti dengan seksama kemelut antara jajaran Polri dan KPK.
Dalam keadaan seperti ini, Partai Demokrat mengimbau dan mengajak semua pihak untuk bisa menahan diri dan tidak melakukan sesuatu yang terlalu jauh atau melebihi kepatutannya, sehingga justru akan mengganggu stabilitas politik serta keamanan dan ketertiban publik.
Demokrat berpendapat Presiden Jokowi masih memiliki kesempatan, wewenang dan sumber daya politik untuk menemukan solusi paling tepat.
"Partai Demokrat meyakini bahwa Presiden Jokowi dan para pembantunya, dengan penuh rasa tanggung jawab akan bisa menemukan jalan keluar untuk mengatasi krisis kecil ini, sesuatu yang sangat ditunggu oleh rakyat kita," kata Ibas.
Solusi yang ditempuh diharapkan dapat tetap memastikan bahwa hukum akan ditegakkan secara adil, gerakan pemberantasan korupsi tidak terganggu, Polri dan KPK bisa diselamatkan dan bisa melanjutkan tugas-tugasnya tanpa gangguan apapun, dan gesekan antara Polri dan KPK dapat segera dihentikan.
Akhirnya, Demokrat mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk memberi kesempatan dan dukungan kepada Presiden Jokowi untuk segera menyelesaikan masalah ini dengan tepat dan bijak.