Liputan6.com, Jakarta - Dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus bermunculan sejak episode penangkapan salah satu pimpinan lembaga itu, Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Polri pada 23 Januari 2015 lalu. Tidak hanya tokoh masyarakat, sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM), pegiat antikorupsi, bahkan artis pun ikut mendukung upaya penyelamatan KPK.
Sejumlah unjuk rasa pun digelar secara bergantian di depan gedung KPK, Jakarta, Senin (26/1/2015). Para demonstran juga meminta KPK untuk terus maju memberantas korupsi.
Namun, di tengah mengalirnya dukungan, terdapat pula ratusan demonstran yang menuntut Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto atau BW mundur dari jabatannya. Mundurnya BW dinilai penting demi kepentingan KPK masyarakat.
"Kami mendukung BW mundur. Sehingga tidak menyeret-nyeret lagi komisioner yang masih kredibel serta lembaga negara dalam pusaran konflik yang berkepanjangan demi menyelematkan KPK dan menyelamatkan Polri untuk Indonesia Hebat," teriak seorang demonstran di depan gedung KPK, Jakarta, Senin (26/1/2015).
Tidak hanya Bambang, mereka juga meminta Ketua KPK Abraham Samad untuk menjelaskan secara langsung tudingan PDIP Hasto Kristiyanto soal pertemuan politiknya jelang Pilpres 2014. "Kami juga meminta Abraham Samad menjelaskan pertemuannya dengan elite PDIP soal calon wapres Jokowi," kata koordinator aksi, Ichya Halimudin saat berorasi.
Unjuk rasa yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Barisan Aksi Mahasiswa Berangus Korupsi (Bambang-Korupsi) itu mendapat pengawalan ketat dari kepolisian.
Dengan unjuk rasa yang semakin ramai ini, polisi terpaksa menutup jalur lambat di depan gedung KPK, tepatnya di Jalan HR Rasuna Said dari arah Menteng menuju Mampang. Meski dilakukan secara tertib, namun terjadi kemacetan lalu lintas yang cukup panjang di wilayah itu. (Ndy/Mut)