Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa membantah bahwa pertemuan yang dilakukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan suatu isyarat merapatnya Koalisi Merah Putih (KMP) atau gabungan parpol pendukung pasangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014 pada pemerintah.
Menurut Hatta, pertemuan yang dilakukan Prabowo dan Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, pada Kamis 29 Januari 2015 adalah hal yang lumrah dilakukan dalam suasana demokrasi.
"(Pertemuan Prabowo dengan Jokowi) Jangan ada istilah merapat seperti itu," ujar Hatta Rajasa di Bakrie Tower, Kuningan, Jakarta, Kamis (29/1/2015) malam.
Bagi Hatta, KMP yang muncul saat Pilpres 2014 tidak pernah dibentuk untuk menjadi penghambat program kerja pemerintah Jokowi-JK selaku pemenang pilpres.
"KMP sejak awal tidak didisain untuk mencegah pemerintah. KMP mendukung semua program pemerintah yang pro-rakyat. Tapi KMP juga bisa mengkritisi kebijakan yang musti dikritisi," katanya.
Hatta Rajasa hadir di Bakrie Tower untuk mengikuti rapat dengan sejumlah pimpinan parpol yan tergabung dalam KMP. Agenda rapat itu salah satunya juga untuk membahas hasil pertemuan antara Prabowo dengan Jokowi.
Selain Hatta Rajasa, dalam pertemuan tertutup tersebut juga hadir Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie, mantan Ketua Umum Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Mata, politisi Gerindra Fadli Zon, dan sejumlah politisi yang tergabung dalam KMP. (Ado)
Hatta Rajasa Tanggapi Pertemuan Prabowo dengan Jokowi
Bagi Hatta, KMP yang muncul saat Pilpres 2014 tidak pernah dibentuk untuk menjadi penghambat program kerja pemerintah Jokowi-JK.
Advertisement