Liputan6.com, Jakarta - Pada 28 Januari 2015 lalu, tepat 100 hari Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK memimpin Indonesia. Ada banyak 'isu panas' yang bergulir saat ini.
Selain kisruh KPK dengan Polri, isu lainnya adalah eksekusi mati terpidana Bali Nine asal Australia. Pelaksanaan hukuman mati itu diperkirakan bisa mempengaruhi hubungan Jakarta dan Canberra.
Terlebih, eksekusi mati yang digelar sebelumnya telah menuai berbagai pro dan kontra dari masyarakat dalam negeri maupun dunia internasional, terutama dari negara-negara yang warganya menjadi salah satu terpidana mati, yakni Belanda, Brasil, dan Vietnam.
Terkait hal itu, Jokowi menegaskan pihaknya tidak akan berkompromi kepada terpidana mati kasus narkoba. Sebab Indonesia sudah dalam kondisi darurat narkoba. "Saya sampaikan untuk narkoba tidak ada ampunan. Yang memutuskan hukuman mati itu bukan presiden, (tapi) pengadilan," ujar dia seperti ditayangkan Liputan6 Pagi SCTV, Sabtu (31/1/2015).
Selengkapnya simak wawancara khusus reporter Liputan 6 SCTV Retno Pinasti dan reporter Fokus Indosiar Ryan Wiedaryanto dengan Presiden Jokowi di Istana Jakarta berikut ini. (Mar/Riz)