Sukses

7 Kursi Penumpang AirAsia QZ8501 Ditemukan Nelayan di Mamuju

Saat ini, ada 76 korban AirAsia QZ8501 yang telah ditemukan dan sudah diterima RS Bhayangkara Surabaya.

Liputan6.com, Mamuju - Para nelayan asal Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, kembali menemukan puluhan serpihan yang diduga bagian armada maskapai AirAsia QZ8501 yang jatuh di Perairan Karimata, Pangakalan Bun, Kalimantan Tengah, 28 Desember 2014 lalu.

Hal ini disampaikan salah seorang Staf Ops Basarnas Posar, Andi Yuli kepada sejumlah wartawan di Mamuju, Minggu (1/2/2015).

Dia menjelaskan, penemuan serpihan bagian pesawat itu telah terjadi sejak beberapa hari terakhir dan kali ini nelayan asal Desa Babana, Kecamatan Budong-Budong Mamuju Tengah pada hari Sabtu 31 Januari kemarin.

"Yang ditemukan di daerah Topoyo sebanyak 7 buah kursi, jaket pelampung berwarna oranye 1 buah dan beberapa serpihan bodi peswat lainnya" kata Andi.

Kata dia, selain penemuan di Desa Topoyo, nelayan asal Desa Sumare Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju juga menemukan serpihan plafon pesawat dengan diameter 1 x 1,5 meter serta 1 buah emergency locator trasmitter bersama dengan tasnya yang berwana kuning.

"Hampir bersamaan ditemukan serpihan di daerah Topoyo. Hanya saja serpihan yang ditemukan di Sumare dimensinya lebih besar. Semua barang yang didapatkan langsung diserahkan warga ke Polres Mamuju untuk dilakukan pendataan," ujarnya.

Andi mengatakan, setelah Polres Mamuju melakukan pendataan maka semua serpihan yang ditemukan akan diserahkan ke pos utama Basarnas yang berkedudukan di kabupaten Majene untuk selanjutnya dikirim ke Makassar untuk diteruskan ke kota Surabaya.

"Hari ini juga kita akan antar ke Majene. Setelah ini, teman-teman akan terus menyisir perairan laut Mamuju setiap harinya untuk mencari sisa serpihan maupun korban," jelas Andi.

Saat ini, ada 76 korban AirAsia yang telah ditemukan dan sudah diterima RS Bhayangkara Surabaya. Sedangkan yang telah berhasil teridentifikasi berjumlah 64 korban. Dengan rincian 29 perempuan dan 35 laki-laki. (Ant/Riz)