Liputan6.com, Jakarta - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengaku memahami posisi dilematis Presiden Jokowi dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan ketegangan antara 2 lembaga penegak hukum, KPK dan Polri.
Karena itu, sang presiden diminta untuk meminta petunjuk Tuhan dalam setiap membuat keputusan.
"‎Kami sangat pahami suasana kebatinan, siapa pun jadi Presiden, sangat dilematis, sangat berat, tapi kami percaya, sesuai dengan pesan agama, kalau tanya hati nurani, beliau yang tahu," kata Din usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2015).
"Kalau melalui nurani, sesuai dengan hadist maka dengan istikharah, munajat kepada Allah, itu bisa diatasi," imbuh dia.
Din yakin, di tengah dilema yang dihadapi Jokowi, akan ada jalan keluar bila mantan Gubernur DKI Jakarta itu langsung meminta petunjuk kepada Allah SWT sebelum memutuskan suatu kebijakan.
"I‎nsya Allah akan ada jalan keluarnya. Dengan bermunajat kepada Allah, Insya Allah bisa diatasi," ucap dia.
Selain itu, Din berharap dalam situasi seperti saat ini, masyarakat tidak mudah terpancing dengan munculnya berbagai isu yang tidak jelas kebenarannya.
"Kepada masyarakat luas, khususnya umat beragam, kami imbau agar masing-masing jaga diri, tidak buat perpecahan, sangat wajar di demokrasi kita ungkapkan pandangan pendapat, tapi jangan gontok-gontokan. Kita tetap mendorong penegak hukum untuk memberantas korupsi," tandas Din. (Ndy/Yus)